
Yogyakarta, gatra.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berupaya mendorong peningkatan lama tinggal wisatawan yang anjlok selama pandemi. Apalagi Kota Yogyakarta sudah memasuki pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
"PPKM level 2 Kota Yogya sudah turun ke level 2. Tapi kami Muspida tetap akan mengedepankan prokes, kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Selasa (19/10).
Di tengah membaiknya situasi pandemi ini, ia berharap lama tinggal wisatawan meningkat dan diikuti dengan peningkatan belanja di Kota Yogyakarta.
Menurutnya, penurunan level PPKM ini lantaran capaian vaksinasi. "Kota Yogya sudah deklarasi tuntas vaksinasi, pelaksanaan prokes, dan mobilitas penduduk," katanya.
“Length of stay wisatawan harus diikuti dengan spending money agar ekonomi masyarakat dapat berjalan. Arahkan wisatawan untuk berkonsumsi belanja wisata,“ kata Haryadi, Selasa (19/10).
Haryadi menegaskan pariwisata menekankan tiga hal utama, yaitu what to see, what to eat, dan what to buy. Untuk itu, ia menilai perlu dibuat buku panduan atau direktori hotel di Kota Yogyakarta yang memuat tiga hal tersebut.
Dalam aturan PPKM level2, tempat wisata diizinkan buka dengan kapasitas pengunjung 25 persen dan wajib menerapkan aplikasi PeduliLindungi dan Visiting Jogja.
Anak-anak usia di bawah 12 tahun juga sudah boleh masuk tempat wisata dengan didampingi orang tua.
Adapun hotel diperbolehkan menerima tamu dengan kapsitas maksimal 50 persen dan hanya menerima pengunjung dari daerah kategori hijau dan kuning sesuai aplikasi PeduliLindungi.
Dengan kondisi itu, Pemkot Yogyakarta melakukan kajian analisis lama tinggal wisatawan yang turun drastis gara-gara pandemi. Pembahasan melibatkan para pelaku pariwisata di Kota Yogyakarta.
“Lama tinggal wisatawan perlu terus ditingkatkan untuk memperbanyak belanja wisatawan yang pada akhirnya akan mendongkrak perekonomian masyarakat,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko.
Menurutnya, selama ini Kota Yogyakarta dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Pariwisata Kota Yogyakarta mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Mengetahui lama tinggal wisatawan dapat dijadikan indikasi tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas daya tarik wisata dan potensi untuk berkunjung kembali,” paparnya.
Dia menyebut pada 2019 lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta 2,08 hari. Sedangkan pada tahun 2020 menjadi 1,63 hari karena pandemi Covid-19 dan per September 2021 menjadi 1,33 hari.
Ia berharap di paruh akhir tahun ini dengan kondisi pandemi yang semakin terkendali lama tinggal wisatawan dapat ditingkatkan.
“Melalui kegiatan ini semoga dapat diformulasikan bersama- sama upaya memperkuat kualitas destinasi, industri dan kelembagaan kepariwisataan Kota Yogyakarta," jelas Wahyu.