Home Olahraga PSSI Kembali Gulirkan Kompetisi MOLA Elite Pro Academy U-16 & U-18

PSSI Kembali Gulirkan Kompetisi MOLA Elite Pro Academy U-16 & U-18

Bandung, gatra.net - PSSI resmi kembali menggelar kompetisi Mola Elite Pro Academy U-16 dan U-18 akan pada tahun ini. Tercatat sebanyak 18 tim muda dari peserta BRI Liga 1 akan ambil bagian dalam kompetisi ini.

Seperti diketahui, kompetisi ini telah vakum hampir dua tahun lamanya lantaran pandemi Covid-19. Pada edisi terakhirnya di tahun 2019, PS Tira Persikabo keluar sebagai juara di kelompuk U-16, sedangkan untuk kelompok U-18 diraih Bhayangkara FC.

MOLA Elite Pro Academy U-16 dan U-18 tahun ini digelar di Kota dan Kabupaten Bandung. Dipusatkan di beberapa stadion yakni, Jalak Harupat, Gelora Bandung Lautan Api, Sabilulungan, Arcamanik, Lodaya, dan Progresif.

Dipilihnya Bandung sebagai tempat berlangsungnya kompetisi, karena jumlah ketersediaan lapangan dan salah satu daerah yang tingkat Covid-19 telah melandai. Kompetisi ini juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Untuk Kick off, Mola Elite Pro Academy U-16 dan U-18 akan dimulai Senin (18/10) ini.

"Saya berharap pada kompetisi kali ini bisa melahirkan pemain-pemain berbakat untuk menjadi generasi penerus bagi klub-klub Liga 1, Liga 2, bahkan timnas nasional. Kita tahu Piala Dunia 2023 di Indonesia masih dua tahun lagi. Masih ada waktu untuk mencari pemain berbakat. Siapa tahu Shin Tae-yong tertarik untuk memanggil kalian,’’ ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat membuka laga perdana di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (18/10).

Pada kompetisi ini, total akan digelar 492 pertandingan yang melibatkan 27 wasit, 27 asisten wasit, 12 pengawas pertandingan, dan 6 penilai wasit yang akan bertugas.

"Insya Allah kompetisi Elite Pro Academy Liga 1 U-16 dan U-18 yang dimulai hari ini bisa berjalan lancar dan sukses. PSSI berharap kompetisi ini bisa melahirkan bibit-bibit pemain yang mumpuni. Kompetisi ini juga sesuai dengan visi program PSSI yang ingin terus meningkatkan kualitas kompetisi terutama usia dini,” pungkas Iriawan.

206