Home Ekonomi Kecelakaan Penderes Kelapa Tinggi, Unsoed Kembangkan Kelapa Genjah Unggul

Kecelakaan Penderes Kelapa Tinggi, Unsoed Kembangkan Kelapa Genjah Unggul

Banyumas, gatra.net – Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengembangkan varietas kelapa genjah untuk meningkatkan produktivitas penderes gula kelapa sekaligus mengantisipasi tingginya angka kecelakaan lantaran jatuh dari pohon.

Kepala Gula Kelapa Center Unsoed, Mustaufik mengatakan sementara ini ada dua varietas genjah unggul lokal yang sedang dikembangkan, yakni varietas Genjah Entok, Kebumen dan Kelapa Genjah Nias.

“Langkah mengantisipasi kecelakaan bagi para penderes yang masih mengandalkan varietas kelapa dalam yang sangat tinggi itu, memang Pemerintah Kabupaten Banyumas, dan juga Unsoed,dalam hal ini universitas, mengembangkan kelapa genjah,” ucapnya, Senin (27/9).

Menurut dia, Genjah Entok dan Genjah Nias sama-sama memiliki umur produktif yang pendek, yakni kisaran 3-3,5 tahun. Keunggulan lainnya yakni pertambahan tingginya lambat sehingga memudahkan para penderes.

“Yang usianya produktifnya itu singkat, itu sudah bisa produksi nira. Kemudian dia lambat tinggi,” ucapnya.

Dia menjelaskan, saat ini, pihaknya tengah mengkaji untuk meningkatkan produtivitas nira. Pasalnya, dibanding kelapa dalam, nira kelapa genjah hanya berkisar 50-70 persen kelapa dalam. Namun begitu, kelapa genjah memiliki keunggulan lain yakni kadar brik atau manis yang lebih tinggi.

“Rendemennya berpotensi lebih tinggi,” ucap dia.

Karenanya, Unsoed mengembangkan varietas kelapa yang mampu produktif dalam usia pendek, produksi nira dan kadar gula tinggi, lambat tingginya, serta resisten penyakit.

Mustafik mengungkapkan, kelapa genjah sangat potensial dikembangkan. Pasalnya, meski sejauh ini secara kuantitas masih kalah dari kelapa dalam, akan tetapi pohonnya pendek dan lambat tinggi. Dengan begitu, produktivitas penderes akan lebih tinggi dan sangat mengurangi angka kecelakaan kerja.

“Dalam waktu yang sama, penderes akan lebih banyak mengelola kelapa genjah dibandingkan kelapa dalam,” ujarnya.


 

1518