Home Gaya Hidup Pelestarian Sendang Bejen Masuk Nominasi Proklim

Pelestarian Sendang Bejen Masuk Nominasi Proklim

Karanganyar, gatra.net - Pelestarian sumber daya air, tata kelola limbah dan pemanfaatan alam secara bijak oleh warga Dusun Dawe, Desa Mojoroto, Mojogedang, Karanganyar Jateng memantik apresiasi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Melalui Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPI & KHL), Dusun Dawe masuk masuk nominasi 10 terbaik program kampung iklim (proklim) 2021.
 
"Proklim ini meningkatkan kapasitas masyarakat terkait adaptasinya dan penerapan mitigasi perubahan iklim. Intinya bagaimana masyarakat melakukan pelestarian lingkungan untuk menjaga dunia," kata Pejabat Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan wilayah Jawa Bali (Jabal) Nusa Tenggara (Nusra), Nurhayati kepada wartawan di sela verifikasi lapangan, Kamis (9/9).
 
Tim verifikasi dijamu di Sendang Bejen Dusun Dawe. Di sana dipercaya petilasan Pangeran Samber Nyowo atau Raden Mas Said. Tingkat pencemaran air di sendang tersebut diantisipasi. Bahkan dimanfaatkan untuk wisata religi. Dari sendang itulah bermunculan usaha pertanian dan industri rumah tangga. Hampir seluruh aktivitasnya menghindari pemakaian zat kimia. Terutama di bidang pertanian.
 
"Mereka menjaga pohon agar tidak ditebang. Menggeser pupuk kimia ke organik. Ini bagian mitigasi. Kemudian apa yang bisa dikembangkan di lingkungan sekitar. Untuk Dusun Dawe ada bududaya madu dan pemanfaatan bahan lokal menjadi makanan khas," katanya.
 
Di wilayah Jawa Tengah, ia melakukan verifikasi lapangan di Karanganyar, Sukoharjo dan Kota Solo. Secara nasional terdapat 30 daerah masuk kriteria proklim. Daerah yang diverifikasi secara faktual memenuhi kiteria penilaian 81 persen kategori utama. Peserta proklim bakal menerima sertifikat sesuai kategori pratama, madya dan utama. "Ini bukan lomba. Tapi Kementrian akan memberikan apresiasi dan masuk di sistem register nasional (SRN)".
 
Kepala Desa Mojoroto, Ngatman mengatakan partisipasi masyarakat di kampung iklim menjadi poin penting materi penilaian. Ia optimistis mampu meraih apresiasi tertinggi. "Ada tempat bersejarah dengan pelestarian Sendang Bejen. Kemudian kelompok wanita tani yang mampu membudidaya madu lebah lanceng, budidaya tanaman hias dan pengelolaan pupuk organik," katanya.
1248