
Jakarta, gatra.net – Angeline (40) merupakan salah satu keluarga korban meninggal dunia dari tragedi kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Kota Tangerang, Banten. Ia adalah tante kandung dari korban berinisial PE (21).
Di RS Polri, Angeline dimintai tim wawancara untuk mengirimkan foto-foto korban yang tampak gigi. Untuk sisi forensik dan medis, kakaknya yang dimintai.
Angeline berujar bahwa ia mengetahui informasi dari orang lain yang sudah menonton berita terlebih dahulu.
"Dikasih kabar sama yang udah nonton berita duluan, ya, udah kita langsung stay tune, cuman karena firasat gak enak, langsung pergi aja ke Tangerang," ujar Angeline di RS Polri, Jakarta Timur pada Rabu (8/9).
Angeline menjelaskan bahwa PE merupakan narapidana kasus narkotika. Ia mendapatkan remisi dan rencananya akan bebas pada Februari 2022. Sebelumnya, korban juga pernah melakukan video call pada 4 September lalu karena tidak bisa dikunjungi.
Angeline menjelaskan bahwa ia menyerahkan rekam gigi dan rontgen untuk keperluan forensik. Ia berharap mendapatkan keterangan dan penjelasan yang detail.
"Paling tidak bentuk awalnya diterangkan, diberi keterangan ke pihak kita, penjelasan yang sedetail mungkin karena dari satu sisi yang kita dengar juga gak mungkin juga tutup telinga, udah tahu kapasitas di dalam penjara aja tidak memenuhi," ucapnya.
Angeline juga mempertanyakan jaminan keselamatan dari korban di dalam Lapas. Ia berharap keluarganya pulang dengan selamat.
"Keluarga kita dibina di sana berharap dijamin juga keselamatannya, berharap kita pulang dengan selamat juga, tapi, kan, kita pulang dengan mayat. Di mana jaminan keselamatannya?" kata Angeline.
Angeline juga mengharapkan mendapatkan hasil dari pemeriksaan dengan cepat. Saat ini, 41 jenazah dari kebakaran di Lapas I Tangerang berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Rika Aprianti, berujar, sebanyak 41 narapidana meninggal dunia dan 8 narapidana dirawat di rumah sakit.
"Meninggal 41 orang, yang dirawat di rumah sakit ada 8 orang," ujar Rika.
Berdasarkan data dari Ditjenpas, 8 orang tersebut dirawat di RSUD Tangerang. Adapun terdapat 9 korban ditangani Klinik Lapas I Tangerang karena mengalami luka ringan dan 63 orang ditempatkan di Masjid Lapas Kelas I Tangerang.
Kebakaran ini diduga berasal dari korsleting listrik. Meski begitu, untuk kepastiannya masih dilakukan penyelidikan.