

Jakarta, gatra.net- Kabupaten Banyuwangi berhasil menyabet 4 penghargaan dalam ajang Trisakti Tourism Award 2021 bertema “Desa Wisata”, Kamis (26/8). Penghargaan yang didapat untuk Kabupaten Banyuwangi yakni, Juara 2 untuk kategori Desa Wisata Kreatif, Juara 1 Desa Wisata Alam, Juara 2 Desa Wisata Budaya dan kategori Special Recognation. Penghargaan langsung diterima oleh Ipuk Fiestiandani selaku Bupati Banyuwangi. Acara bergengsi yang diselenggarakan oleh DPP PDI Perjuangan ini diikuti oleh 242 daerah.
Ipuk Fiestiandani mengucap syukur bila potensi wisata Banyuwangi menjadi berkembang. Tidak hanya itu saja, Ipuk mengaku bila pihaknya bersama dengan stakeholder terus menggali potensi wisata yang dimiliki Banyuwangi. Saat ini Banyuwangi memiliki 189 desa dari jumlah tersebut Ipuk telah memetakan 99 desa yang memiliki wisata. Tiap desa memiliki keunikan wisata masing-masing. “Insya Allah tiap tahun kita akan mem-branding 3 desa untuk menjadi desa wisata,” ucap Ipuk.
Ipuk yang ditemui langsung di kantor partai berlambang banteng di kawasan Menteng, Jakarta Pusat ini mengatakan tidak kehabisan ide untuk memajukan wisata Banyuwangi. Meski pandemi Covid-19 melanda ia justru terpacu untuk mendongkrak sektor pariwisata. Melalui program Bunga Desa, Ipuk berkantor di desa, secara rutin ia melakukan pengecekan langsung ke desa-desa untuk memberikan pendampingan dan motivasi. Hal ini dilakukan agar permasalahan di desa cepat terselesaikan dan warga di desa tersebut lebih percaya diri menunjukkan lokalitas desanya. “Walaupun pandemi yang menyulitkan, desa-desa harus tetap bangkit. Upaya yang selama ini kami bangun menjadi wujud dari kecintaan kami pada Banyuwangi,” ujarnya.
Sebelum pandemi, lanjut Ipuk, wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi meningkat pesat baik dari dalam maupun luar negeri. Kini, di masa pandemi ia lebih berfokus untuk menggaet wisatawan lokal. Mengingat kedepannya masyarakat harus hidup berdampingan dengan Covid-19, Ipuk membuat program wisata di era pandemi. Pada program ini ia memberikan sertifikasi ke desa yang memiliki wisata. Disamping itu ia dan tim juga tengah uji coba agar wisata-wisata di Banyuwangi masuk ke aplikasi PeduliLindungi. Maka, lanjut Ipuk, pemberian sertifikasi diprioritaskan untuk kegiatan outdoor tourism. “Karena tidak mungkin outdorr tourism ini tutup terus ya. Dengan adanya PeduliLindungi ini wisata yang sudah bersertifikasi bisa buka dan tetap mengedepankan prokes,” ujarnya.