
Kabul, gatra.net - Pasukan Taliban akan memperketat keamanan dan menambah lebih banyak pasukan untuk mengatur kerumunan di gerbang bandara di Kabul.
Pernyataan itu diungkapkan seorang diplomat NATO yang telah mengimbau Taliban untuk memperjelas sikap mereka tentang aturan pemerintahan dan kode etik mereka karena adanya ketakutan dan kecemasan telah mendorong warga Afghanistan ke titik kesulitan yang mengejutkan.
Pasukan AS membantu mengevakuasi warga Afghanistan mencoba melarikan diri dari pemerintahan Taliban, saat ini bersiap untuk serangan lebih lanjut pada hari Jumat, pasca serangan seorang pembom bunuh diri ISIS, menewaskan puluhan warga sipil dan 13 tentara AS di luar gerbang bandara Kabul.
Dikutip Reuters, Jumat (27/8), seorang diplomat negara NATO di Kabul mengatakan semua pasukan asing bertujuan untuk mengevakuasi warga dan pegawai kedutaan mereka pada 30 Agustus.
“Taliban akan memperketat keamanan di sekitar bandara,” kata diplomat yang menolak disebutkan namanya itu.
“Keamanan adalah tanggung jawab mereka,” kata diplomat itu, seraya menambahkan bahwa Taliban harus menyelidiki jaringan ISIS.
Pejabat kesehatan mengatakan 60 warga sipil tewas dalam serangan pada hari Kamis.
“Setidaknya dua ledakan dan tembakan mengguncang daerah itu,” kata saksi. Video yang diambil oleh wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat berserakan di sekitar kanal di tepi bandara.
ISIS, musuh Taliban dan juga Barat, mengatakan salah satu pembom bunuh diri menargetkan “enerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika.
Para pejabat AS juga menyalahkan kelompok itu dan bersumpah akan membalasnya.