
Solo, gatra.net - Kabar duka datang dari Pura Mangkunegaran, Solo. Raja Pura Mangkunegaran yang bergelar KGPAA Mangkunegara IX mangkat pada Jumat (13/8) lalu.
KGPAA Mangkunegara IX dikenal sebagai sosok yang dikagumi oleh para abdi dalem. Para abdi dalem yang mengikuti sang raja sejak muda pun sangat setia padanya.
”Beliau sangat dicintai oleh para abdi dalem. Romo orang yang dihormati dan dikagumi,” kata putra bungsu Mangkunegara IX, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, saat ditemui, Sabtu (14/8).
Di mata keluarga, KGPAA Mangkunegara IX dikenal sebagai sosok ayah yang tegas namun penyayang. Ia sangat perhatian pada keluarga dan para abdi dalem.
”Beliau sangat memperhatikan, meskipun cenderung pendiam,” katanya.
Sebelum meninggal, KGPAA Mangkunegara IX berpesan pada keluarga untuk tetap merawat Pura Mangkunegaran dan memperhatikan para abdi dalem. Hal ini dia sampaikan terutama pada anak-anaknya.
”Semangat ini yang kami junjung dan kami bawa terus ke depannya,” kata Bhre.
Namun saat ditanya soal pesan pribadi sang ayah, Bhre mengatakan tidak ada pesan khusus. ”Kalau secara pribadi tidak,” katanya.
Bhre mengingat momen terakhir dirinya berkumpul dengan sang ayah pada hari Minggu (8/8) lalu di Jakarta. Kemudian Bhre bertolak ke Solo untuk mengikuti prosesi malam 1 Sura. ”Kakak saya yang menemani beliau. Terakhir kumpul ya hari Minggu,” katanya.
KGPAA Mangkunegara IX mangkat dan meninggalkan seorang istri dan empat anak. Putra sulungnya, GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara, dan anak kedua, GRAy Putri Agung Suniwati, merupakan buah pernikahan sang raja dengan Sukmawati Soekarnoputri.
Adapun perkawinannya dengan Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX dikaruniai dua anak, yakni GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo dan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.