Home Ekonomi Ada PPKM, Nilai Ekspor di Pekalongan Capai Rp179 Miliar

Ada PPKM, Nilai Ekspor di Pekalongan Capai Rp179 Miliar

Pekalongan, gatra.net - Kegiatan ekspor di Kota Pekalongan, Jawa Tengah masih menggeliat meskipun pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Nilai ekspor tercatat mencapai  USD14,24 juta.

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan, Sri Haryati mengatakan, kegiatan ekspor cukup terdampak pandemi Covid-19 karena ada sejumlah negara yang masih menutup akses.

Kendati demikian, realisasi capaian ekspor selama periode I (Januari-Juni) menurutnya masih menjanjikan, baik secara mandiri maupun melalui pihak ketiga. "Selama periode I, nilai ekspor Kota Pekalongan sebesar USD14,24 juta atau sekitar Rp179,2 miliar," kata Haryati, Selasa (10/8).

Haryati mengungkapkan, hingga Juni, terdapat 19 pelaku usaha yang masih aktif melakukan aktivitas eskpor. Ekspor dilakukan ke beberapa negara, di antaranya Malaysia, Singapura, Hongkong, Cina, Korea, Jepang, Perancis, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Thailand.

“Produknya beragam. Tidak hanya batik, tetapi juga ada hasil olahan ikan, kerajinan, benang, sarang burung wallet, material fabric, kain tenun dan lainnya,” ungkapnya.

Selain pelaku usaha yang sudah kerap melakukan ekspor, pada tahun ini terdapat sejumlah pelaku usaha yang perdana mengekspor produknya, yakni PT Ade Mas Perdana. UMKM ini mengekspor shisa brikette dari tempurung kelapa.

“Ada juga UMKM baru yang melakukan ekspor pada tahun ini dengan produk berupa hasil olahan ikan atau frozen,” ujar Haryati.

Haryati mengatakan, selama pandemi tidak ada perubahan terkait perizinan dan persyaratan eksportir. Dia berharap aktivitas ekspor bisa segera kembali normal.

“Mudah-mudahan pandemi segera berakhir, nilai ekspor dan jumlah pelaku usaha yang melakukan ekspor bisa bertambah, sehingga, meningkatkan kesejahteraan dan penghasilan pelaku UMKM,” katanya.


 

1158