
Tegal, gatra.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah menghentikan sementara vaksinasi yang menyasar pelajar karena stok vaksin habis. Hal ini membuat kecewa orang tua dan siswa yang menginginkan pembelajaran tatap muka segera digelar.
Salah satu orang tua siswa SMPN 7 Kota Tegal, Umi Setya (36) mengatakan, anaknya mendapat jadwal vaksinasi di sekolahnya pada Jumat (6/8). Namun mendadak sekolah memberi informasi jika vaksinasi ditunda karena stok vaksin habis.
"Anak kecewa dan sedih karena tadinya sudah senang mau divaksin. Sempat tidak mau ikut pembelajaran daring akhirnya," kata Umi, Sabtu (7/8).
Sebagai orang tua siswa, Umi juga mengaku menginginkan sang anak bisa segera divaksin. Hal ini agar pembelajaran tatap muka bisa segera digelar.
"Saya inginnya anak bisa segera divaksin. biar segera tatap muka, jadi siswa saling mengenal. Anak saya kelas 7 belum pernah tatap muka sama sekali, daring terus, kasihan," ujar warga Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal ini:.
Vaksinasi kalangan pelajar di Kota Tegal sudah dimulai sejak 29 Juli dan digelar di SMP dan SMA negeri. Namun saat belum semua sekolah menggelar vaksinasi, stok vaksin yang ada di Dinas Kesehatan sudah habis pada Jumat (6/8).
Kepala SMPN 7 Kota Tegal Ries Murdiani mengatakan, vaksinasi di sekolahnya yang sudah dijadwalkan digelar Jumat terpaksa ditunda karena vaksin habis. "Seharusnya di sekolah kami vaksinasi mulai digelar hari ini, tapi ditunda karena vaksin habis," kata Ries, Jumat (6/8).
Ries mengungkapkan, informasi penundaan vaksinasi di sekolahnya diterima dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Kamis (5/8) sore. Padahal, persiapan yang dilakukan sekolah sudah 100 persen, mulai dari pendataan siswa yang akan divaksin hingga penyiapan tempat untuk penyuntikan.
"Setelah dapat informasi dari dinas, kami langsung sampaikan ke orang tua siswa kalau pelaksanaan vaksinasi ditunda," katanya.
Menurut Ries, penundaan vaksinasi tersebut merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya vaksinasi direncanakan digelar pada 29 Juli, tapi diundur menjadi 2 Agustus.
"Kemudian diundur lagi jadi tanggal 6 Agustus, tapi ini tidak jadi lagi. Waktu penundaan yang pertama dan kedua tidak ada alasan spesifik. Nah kalau sekarang ini alasannya katanya vaksinnya habis. Selain SMPN 7, sejumlah sekolah lain juga sama, ditunda," ujarnya.
Ries mengungkapkan, terdapat 680 siswa kelas 7, 8 dan 9 yang sudah didata untuk divaksin dari total jumlah siswa sebanyak 752 orang. Mereka merupakan siswa yang sudah dipastikan memenuhi kriteria untuk disuntik vaksin, seperti berdomisili di Kota Tegal, mendapat persetujuan orang tua dan kondisi kesehatannya baik.