Home Ekonomi Perjalanan 65 Tahun Bank Danamon Penuh Determinasi

Perjalanan 65 Tahun Bank Danamon Penuh Determinasi

Jakarta, gatra.net – Dalam perayaan ulang tahun perusahaannya yang ke-65, Direktur Utama Bank Danamon, Yasushi Itagaki, mengungkapkan bahwa perjalanan Danamon selama itu mebutuhkan determinasi yang kuat.

“Enampuluh lima tahun tahun adalah waktu yang panjang. Jadi tidak mudah untuk merangkum perjalanan panjang 65 tahun itu dalam beberapa menit saja,” ujar Yasushi dalam acara "A Conversation with Mr. Yasushi Itagaki | 65 Years of Dedication and Growth through Collaboration for Indonesia" yang digelar secara daring pada Jumat (16/7).

“Tetapi biarkan saya mencobanya. Perjalanan panjang 65 tahun kami menggambarkan perjalanan yang penuh determinasi,” imbuh Yasushi.

“Di Danamon, determinasi yang kuat berasal dari kepercayaan lama yang mengatakan, ‘Kalau kita ingin maju dengan cepat, pergilah sendiri. Tetapi kalau kita ingin maju sejauh mungkin, pergilah bersama-sama’. Dicerahkan oleh kebijaksanaan ini, kita berjuang di Indonesia dengan semangat kolaborasi,” tutur Yasushi.

Sejak lahir pada tahun 1956, Yasushi menyatakan bahwa Bank Danamon sudah menempuh sebuah perjalanan yang tak begitu mudah. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa perusahaannya selalu merengkuh kesulitan itu dan berupaya untuk mencatat banyak tonggak sejarah yang memuaskan.

“Biarkan saya menyebut beberapa contoh. Pada tahun 1998, kami menjadi terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia. Memasuki tahun 1999, kami melebarkan sayap ke seluruh negeri. Tak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di kota-kota sekunder, khususnya di bagian timur Indonesia,” ujar Yasushi.

Walau demikian, Yasushi tak menampik bahwa naik-turunnya keadaan adalah sebuah keniscayaan dalam sebuah perjalanan. Di tahun 1998, selama krisis finansial Asia, Danamon menghadapi tantangan terberat.

Namun, melalui restukturisasi, di tahun 2000 Danamon mampu mengangkat dirinya sendiri dan muncul sebagai salah satu bank yang kuat melalui merger dengan delapan Bank Taken Over (BTO) lainnya, yaitu Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International, dan PT Bank Risjad Salim Internasional.

Sebagai bagian dari paket merger tersebut, Danamon menerima program rekapitalisasinya yang kedua dari Pemerintah melalui injeksi modal sebesar Rp28,9 triliun.

“Merger tersebut memperkuat diversitas kami dan menyolidkan kami sebagai salah satu bank swasta kunci di Indonesia,” ujar Yasushi.

Di tahun 2003, Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd mengakuisisi Danamon, melalui konsorsium Fullerton Financial Holdings, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings dan Deutsche Bank AG yang merupakan pemegang saham pengendali.

Sejalan dengan arahnya yang baru, pada tahun 2004 Danamon meluncurkan inisiatif Danamon Simpan Pinjamnya, yang merupakan bisnis perbankan mikro, serta melakukan diversifikasi ke bidang kredit konsumer melalui akuisisi Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan otomotif terbesar di Indonesia.

Inisiatif tersebut diikuti dengan perluasan jaringan Danamon Simpan Pinjam di tahun 2005 serta akusisi bisnis American Express di Indonesia di tahun 2006 yang menempatkan Danamon sebagai salah satu penerbit kartu terbesar di Indonesia.

Kini, Danamon merupakan salah satu institusi finansial yang terbesar di Indonesia. Danamon merupakan bank kelima terbesar di Indonesia dalam hal jumlah aset dengan jaringan cabang ke dua terbesar, yaitu lebih dari 1.400 kantor cabang.

368