
Karanganyar, gatra.net- Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar dari TNI, Polri dan Pemda berpatroli ke area wisata di Tawangmangu, Minggu (4/7). Di hari kedua pemberlakuan PPKM darurat Jawa-Bali, area tersebut sunyi senyap.
Tak ada keramaian yang bisanya mengisi suasana di akhir pekan. Jalan tembus Tawangmangu-Magetan juga lengang. Tim patroli melihat lebih dekat obyek wisata mulai Cemoro Kandang sampai Pasar Tawangmangun sekaligus memasang spanduk berisi penutupan area wisata selama PPKM darurat.
"Belasan obyek wisata di sini, belum ada yang melanggar. Wahana ditutup. Sedangkan warung dan restoran hanya melayani pesanan saja. Tidak melayani makan di tempat. Kami sangat mengapresiasi mereka kooperatif," kata Kapolres Karanganyar AKBP M Syafi Maula kepada wartawan.
Dia mengatakan, patroli difokuskan ke Tawangmangu karena sebagai area wisata, kawasan tersebut biasanya ramai dikunjungi wisatawan pada setiap akhir pekan. "Tapi dari pengecekan tadi, tidak ada kerumunan pengunjung. Seluruh objek wisata juga tutup sementara. Pengecekan di restoran dan rumah makan juga tidak menemukan adanya wisatawan yang berkumpul. Semua tidak melayani makan di tempat, hanya take away," jelasnya.
Dikatakannya, pengelola objek wisata dan rumah makan akan terus diingatkan, agar tetap menaati aturan PPKM darurat. "Nanti Forkopimcam Tawangmangu yang akan bergerak. Menyosialisasikan terus aturan PPKM darurat, agar tidak sampai terjadi pelanggaran. Dukungan masyarakat Tawangmangu juga diperlukan, agar PPKM darurat berjalan optimal," imbuhnya.
Patroli berlanjut ke wilayah Colomadu, yakni perbatasan paling barat Kabupaten Karanganyar dengan Solo, Boyolali dan Sukoharjo. Petugas memastikan semua bentuk kegiatan mengundang keramaian ditiadakan. Warung angkringan yang buka sore juga harus libur. Bersama Dandim 0727 Karanganyar Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo, Kapolres meminta para pedagang yang masih melayani supaya segera merampungkan dan menutup lapaknya. Aturan pembatasan jam operasional selama PPKM darurat wajib dipatuhi.