Home Kesehatan PPKM Darurat, Kemenkes Siapkan Strategi Baru Penanganan Covid-19

PPKM Darurat, Kemenkes Siapkan Strategi Baru Penanganan Covid-19

Jakarta, gatra.net ‎– Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis (1/7), mengatakan bahwa pihaknya telah membuat kerangka menghadapi lonjakan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia. Dalam paparannya, Budi menyebut sedikitnya empat poin besar: perubahan perilaku, deteksi, vaksinasi, dan terapeutik.

Pertama, perubahan perilaku atau kerap dengan sebutan dikenal 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) akan terus disosialisasikan secara masif.

Kedua adalah deteksi. Pemerintah akan meingkatkan tes hingga 400-500 ribu per hari, atau setara tiga kali lipat daripada sekarang, untuk mencapai target positivity rate di bawah 10% dan kasus harian di bawah 10 ribu.

Di sisi lain, juga akan dilakukan surveilans orang bergejala dari pintu ke pintu, dengan pemanfaatan swab antigen atau PCR, serta suveilans genomik di daerah-daerah berpotensi lonjakan kasus.

Ketiga, vaksinasi, yang akan dilakukan 50% lebih banyak di daerah-daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi. Program vaksinasi pemerintah dilakukan oleh TNI/POLRI dan pemerintah daerah.

Tiga strategi itu, kata Budi dalam telekonferensi pers di kanal Sekretariat Presiden siang ini, diperuntukkan bagi orang yang sehat. Sementara yang sakit ada strategi perawatan atau disebut teraupetik.

Pemerintah akan mengimbau rumah sakit untuk mengonversi tempat tidur 30-40% dari total kapasitas serta pemenuhan suplai, termasuk oksigen, alkes, dan SDM untuk penderita Covid-19. Ada penambahan tenaga cadangan, baik dokter internship, koas, dan mahasiswa tingkat akhir.

Di sisi lain, juga ada pengetatan syarat masuk RS saturasi di bawah 95%, penderita bergejala sesak napas. Ringkasnya, hanya kasus sedang, berat, dan krisis yang bisa diterima di RS. Pemerintah juga akan meningkatkan pemantauan isolasi mandiri dengan pemanfaatan telemedicine.

"Kami menajalankan ini sesuai dengan arahan WHO, tidak ada satu yang lebih penting dibanding yang lain," ujar Budi.

145