
Yogyakarta, gatra.net - Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) meminta pemerintah menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Pulau Jawa minimal tiga pekan akibat tingginya kasus Covid-19 per hari.
"Lima provinsi di Jawa mengalami peningkatan tajam. Kondisi ini berisiko pada kolapsnya fasilitas layanan kesehatan karena kurangnya ruang perawatan, jumlah tenaga kesehatan, dan suplai logistik medis seperti oksgen, alat pengaman diri (APD), berserta obat-obatan yang diperlukan," kata Ketua MCCC Agus Samsudin, Rabu (30/6).
Tercatat pada 29 Juni jumlah penambahan di DKI Jakarta sebanyak 9.394 kasus baru, Jawa Barat (3.988), Jawa Tengah (2.288), Jawa Timur (889 kasus baru), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (830).
Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit untuk pasien Covid-19 bahkan sudah mencapai lebih dari 90% di sejumlah daerah. Sementara fasilitas isolasi mandiri di luar fasyankes yang layak sangat terbatas.
"Atas dasar fakta-fakta tersebut, MCCC mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan tiga rekomendasi," lanjutnya.
Pertama pemerintah, baik pusat maupun dareah, menerapkan kembali PSBB seperti pada awal pandemi khusus di Pulau Jawa selama minimal tiga minggu. Kebijakan harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, baik kepada pelanggar prokes maupun penyebar berita bohong.
Kedua, MCCC mengajak tokoh masyarakat, cendekiawan, ilmuwan, dan media menggerakkan solidaritas sosial bagi warga terdampak ekonomi kebijakan pembatasan mobilitas.
Terakhir, Agus mengatakan, MCCC meminta pemerintah menjamin ketersediaan fasillitas layanan kesehatan untuk pasien Covid-19 dan sesegera mungkin mendirikan rumah sakit darurat karena banyak rumah sakit yang tidak mampu lagi menerima pasien karena penuh.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan untuk mengatasi ketersediaan tempat tidur, pihaknya sudah memesan tenda darurat ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Nantinya tenda beserta tempat tidurnya tersebut akan kita tempatkan di rumah sakit hingga shelter-shleter isolasi," ucapnya .
Pemda DIY juga meminta kabupaten/kota memaksimalkan rumah sakit dengan menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19 dengan menjadikan kamar reguler sebagai tempat isolasi.