Home Kesehatan Ganjar Usulkan 5.000 RT Zona Merah Dilakukan Lockdown

Ganjar Usulkan 5.000 RT Zona Merah Dilakukan Lockdown

Semarang, Gatra.com- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengusulkan 5.000-an rukun tetangga (RT) yang berada di desa masuk zona merah Covid-19 agar dilakukan lockdown.

Langkah ini untuk memangkas penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) yang cenderung terus meningkat.

“Saya usulkan 5.000 lebih RT di desa-desa yang masuk zona merah agar dilakukan lockdown. Kalau ini disambung dengan gerakan di rumah saja, maka bisa menekan penyebaran Covid-19,” katanya, Sabtu (26/6).

Dengan demikian, lanjut Ganjar, pemerintah akan mempunyai nafas untuk mempersiapkan, seperti menambah tempat tidur, menyiapkan tenaga kesehatan dan sebagainya.

Oleh karenanya, orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jateng ini mendukung gerakan sehari di rumah yang dilakukan di Boyolali, Jepara, dan Grobogan pada Minggu (27/6) untuk mengurangi mobilitas warga.

“Terima kasih dukungan kawan-kawan di kabupaten/kota yang berani mengambil keputusan dengan mengajak masyarakat di rumah saja. Ini bagian dari pemanasan dan menjaga konsistensi bagaimana kita mengurangi mobilitas. Saya sangat mendukung dan mengajak masyarakat untuk ikut mendukung gerakan ini,” ujarnya.

Meskipun, lanjut Ganjar gerakan sehari atau dua hari di rumah saja tidak cukup untuk menekan angka penyebaran Covid-19, tapi merupakan langkah awal yang bagus menumbuhkan kesadaran masyarakat.

Diawali sehari di rumah saja, dua hari di rumah saja, nanti kalau terjadi peningkatan bisa seminggu di rumah saja. Kalau ini dilakukan, maka bisa memotong penularan Covid-19 di masyarakat.

“Karena ini gerakan, jadi butuh dukungan masyarakat. Kalau sudah muncul, maka pelan-pelan bisa kita tambah. Rasanya, masyarakat tidak suka dengan keputusan yang cepat, mereka sukanya yang gradual. Ya sudah, keputusan-keputusan yang sifatnya gradual ini mari kita lakukan,” katanya

Ganjar berharap gerakan di rumah saja juga dilakukan daerah lain, khususnya yang masuk zona merah Covid-19.

“Ketika eskalasi peningkatan penularan yang sangat cepat saat ini, maka harus direspon dengan tindakan yang tidak biasa,” ujarnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan dan Boyolali memberlakukan gerakan sehari di rumah saja pada Minggu (27/6), sedangkan Pemkab Jepara dan Kudus telah melakukan gerakan Sabtu-Minggu di rumah sampai akhir bulan Juni.

1057