
Pekanbaru, gatra.net – Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho enggan berkomentar terkait aksi demonstrasi yang menyeret namanya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/6).
Diketahui, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Demokrat Riau menggelar aksi di depan gedung KPK. Massa aksi mendesak KPK di bawah pimpinan Firli Bahuri untuk memeriksa perusahaan Inhil Pratama dalam pengadaan alat kesehatan (alkes) di Kabupaten Kampar (2019-2020) yang diduga merugikan negara.
"KPK mesti mengungkap dugaan mafia alkes di Riau yang diduga melibatkan Wakil Ketua DPRD Riau," jelas kordinator aksi unjuk rasa Fandi.
Selain melakukan orasi di depan gedung lembaga anti rasuah, aliansi mahasiswa juga sempat menggelar aksi serupa di depan Kantor DPP Partai Demokrat. Mereka menuntut Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, untuk memecat Agung Nugroho.
Hingga berita ini diturunkan, Sabtu (19/6), Agung Nugroho belum bersedia memberikan keterangan.
Sebelumnya pada Rabu (16/6), Agung masih menyuarakan isu terkait bidang kesehatan. Saat itu ia meminta rumah sakit milik pemerintah maupun swasta agar bisa menyediakan ambulance khusus pasien Covid-19.
Berdasarkan data yang dirangkum gatra.net, pengadaan alat kesehatan di Riau memiliki rekam jejak penyelewengan. Pada 2019 majelis hakim menjatuhkan vonis penjara kepada tiga dokter spesialis RSUD Arifin Achmad, Riau. Ketiganya terbukti terlibat korupsi pengadaan alat kesehatan senilai Rp1,5 miliar.