
Yogyakarta, gatra.net - Wakil rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung usulan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X untuk melakukan lockdown wilayah karena tingginya kasus Covid-19.
"Memang situasinya sangat memprihatinkan. Kondisi sebelum Lebaran tidak bisa kita pertahankan, tapi justru berbalik 180 derajat. Saat ini angka penularannya sudah di atas 500 orang," kata Ketua DPRD DIY Nuryadi, lewat pesan tertulis, Jumat (18/6).
Atas kondisi itu, DPRD DIY mendukung pembatasan wilayah. "Antisipasinya yakni di wilayah kita harus ada pembatasan. Daripada kondisi DIY semakin tidak terkendali, maka saya mendukung gagasan Ngarsa Dalem (Sultan HB X) tersebut," kata dia.
Nuryadi menyatakan warga DIY harus kompak menghadapi Covid-19. "Situasi seperti ini kita tidak perlu menyalahkan siapapun, justru kita harus kompak untuk melawan Covid-19," katanya.
Pada Kamis (17/6), tambahan kasus Covid-19 dan kematian di DIY mencapai angka tertinggi yakni 595 kasus dan 18 kematian. Hari ini, Jumat, kasusnya juga masih tinggi.
"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 592 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 51.338 kasus," kata Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji.
Jumlah kasus itu diketahui dari 2.228 warga yang dites usap PCR. Selain itu, penambahan penderita sembuh untuk hari ini 237 orang, sehingga total sembuh menjadi 45.080 kasus. "Penambahan kasus meninggal sebanyak 12 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 1.342 kasus," ujar Ditya.
Dari 592 kasus baru, paling banyak dari Kabupaten Bantul yakni 276 kasus; lantas Sleman 171 kasus, Gunungkidul 61 kasus, Kota Yogyakarta 57 kasus, dan Kulonprogo 27 kasus.
Dari Bantul, salah satu penderita Covid-19 yang diketahui hari ini adalah Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo. "Iya, sesuai hasil swab positif (Covid-19) dan tadi sudah dapat notifikasi via WA (WhatsApp). Kalau secara resmi (hasil swabnya) belum saya terima," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat.
Hanung memperkirakan tertular dari istrinya. "Dari keluarga di rumah, karena istri kena (Covid-19) dulu. Dan kemarin merasakan seperti mau flu itu, ini saya posisinya isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Dengan kejadian ini, Hanung meminta siapapun yang menjadi kontak erat dirinya untuk memeriksakan kesehatan. Namun Gedung DPRD Bantul tak ditutup. "Kegiatan Dewan masih, karena kemarin saya di Dewan juga minim kegiatan dan terakhir ke sana hari Senin (14/6)," katanya.