Home Kesehatan Muncul Klaster Usai Lebaran, Raja Yogya: Ego Warga Tinggi

Muncul Klaster Usai Lebaran, Raja Yogya: Ego Warga Tinggi

Yogyakarta, gatra.net – Usai Lebaran, kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yoyakarta terus meningkat bahkan terbentuk klaster-klaster baru. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut kondisi itu buah dari tingginya ego warga melanggar protokol kesehatan.

“Kecenderungannya ada kondisi masyarakat enggak peduli. Egonya jadi tinggi. Mau Syawalan, mau ketemu temen. Mestinya jangan melanggar ketentuan. Diterjang aja karena egonya terlalu tinggi,” tuturnya di kompleks Pemda DIY, Kepatihan Yogyakarta. Senin (31/5).

Ia berharap klaster Covid-19 seperti di Kabupaten Sleman tak merembet ke wilayah lain. Menuut dia, Pemda DIY telah menerbitkan aturan seperti larangan berkerumun hingga tes Covid-19 sebelum mengikuti silaturahmi antar-wilayah. “Saya kira itu tidak dilakukan,” kata Raja Keraton Yogyakarta ini.

Sultan kahawatir tindakan pelanggaran protokol kesehatan itu tak disesali oleh warga saat timbul kasus Covid-19. “Semoga tidak seperti itu. Dengan sakit, moga-moga (segera) sehat saja dan menjadi kesadaran baru,” kata dia.

Sekda DIY Baskara Kadarmanta Aji menambahkan DIY akan terus meminta penegakan prokes, termasuk di objek wisata dan hotel. Apalagi setelah Lebaran justru banyak wisatawan bertandang ke DIY.

“Hotel dan objek wisata kalau ketahuan tempat itu jadi klaster akan ditutup. Lebaran kita bisa menekan pemudik tapi setelah itu, setelah Lebaran, banyak yang dolan ke Yogya,” tuturnya.

Data Pemda DIY menunjukkan, pada Senin ini kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY bertambah 158 kasus. Total kasus pun mencapai 44.746 kasus. Dari jumlah itu, 41.443 orang sembuh dan 1.183 penderita meninggal, termasuk 7 kasus kematian selama 24 jam terakhir.

Sesuai data harian, pada Mei ini bertambah 5.230 kasus atau 168,7 kasus per hari. Sempat turun di beberapa hari hingga Idulfitri, kasus kembali naik usai lebaran hingga kisaran 150-200 kasus per hari.

Jumlah kasus sebulan dan rerata tersebut turun dibanding April yakni dengan 6.044 kasus atau 201,4 kasus per hari. Selama Maret 2021 tercatat 5.649 kasus atau 182 kasus per hari. Adapun pada Februari 5.998 kasus atau 214 kasus per hari, serta Januari 9.670 kasus atau 312 kasus per hari.

Untuk kematian, Mei ini ada 227 kematian karena Covid-19 di DIY..atau lebih dari 7 kasus kematian per hari. Jumlah tersebut melonjak setelah catatan kematian menurun tiga bulan belakangan.

Sesuai hitungan dari data harian Pemda DIY, sepanjang 2021 ini, pada Januari 248 orang meninggal, lantas pada Februari 170 orang dan Maret 131 orang, dan April 147 orang di DIY wafat karena Covid-19.

140