Home Politik Gerindra Riau Berharap Tuah Gus Ifran

Gerindra Riau Berharap Tuah Gus Ifran

Pekanbaru, gatra.net –‎ Partai Gerindra di Riau berharap bisa lebih dekat dengan komunitas Nahdatul Ulama (NU) di daerah setempat. Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Riau, Hardianto, mengatakan, saat ini pihaknya terbantu dengan hadirnya sosok cucu pendiri NU, Ifran Yusuf Hasyim, sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. 

Kata Hardianto, figur Gus Ifran dengan sendirinya menjadi simbol kedekatan Partai Gerindra dengan NU. Hal tersebut dapat membantu Partai Gerindra di daerah membangun komunikasi dengan warga Nahdiyin. 

"Meski NU secara organisasi tidak berafiliasi dengan partai politik, namun bukan berarti Partai Gerindra mengacuhkan amanah dari warga Nahdiyin di Riau. Kita berharap Gerindra diberi tempat di kalangan Nahdliyin," katanya kepada gatra.net melalui sambungan telepon di Pekanbaru, Sabtu (1/5). 

Hardianto mengungkapkan, besarnya pengaruh NU di Indonesia dengan sendirinya mendorong semua partai politik menjalin komunikasi dengan ormas tersebut. Namun menurutnya, belum tentu semua partai politik membuka ruang pada figur-figur NU di struktur partai. 

Adapun Gus Irfan dikukuhkan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Februari 2021.

Meski belum menaksir berapa banyak orang NU di Riau, Hardianto meyakini jumlahnya cukup banyak, itu berdasarkan sebaran puluhan pondok pesantren di Riau. Serta banyaknya perantau asal Pulau Jawa di Riau yang sebagian besar merupakan penduduk Jawa Timur berlatar NU. 

Suku Jawa ditilik dari komposisi demografi Provinsi Riau, memiliki persentase 29,20% (Provinsi Riau dalam angka 2016). Persentase tersebut merupakan terbesar kedua setelah etnis Melayu 33,20%. 

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia Provinsi Riau, Hasanuddin, menyebut bahwa bila isu keagamaan dan politik identitas menguat dalam hajatan politik Indonesia belakangan ini. Fenomena tersebut justru menggerus raihan suara partai nasionalis, lantaran beralihnya suara pemilih muslim partai nasionalis ke partai agama. 

Diketahui, pada pemilu 2019 yang sarat dengan politik identitas, capaian Partai Gerindra di Provinsi Riau berada di bawah raihan suara Partai Keadilan Sejahterah  (PKS). Ini terlihat dari 7 kursi DPRD Riau yang diraih PKS pada pemilu 2019, meningkat 4 kursi dari 3 kursi hasil pemilu 2014.

Sementara itu, Gerindra hanya meraih 8 kursi di DPRD Riau, meningkat 1 kursi dari 7 kursi hasil perolehan pemilu 2014. Padahal, kedua partai tersebut sama-sama berada di kubu Prabowo-Sandiaga Uno. 

300