
Kendal, gatra.net - Di masa pandemi covid-19 ini, ada banyak usaha skala besar dan kecil yang gulung tikar. Hal ini berbanding terbalik dengan usaha yang ditekuni Setiawan, warga Desa Pojoksari, Kecamatan Rowosari, Kendal, Jawa Tengah. Wawan, sapaan akrabnya, setiap bulan mampu meraup keuntungan mencapai puluhan juta rupiah dari bisnis jualan tanaman hias yang sudah dijalaninya selama tiga tahun.
Wawan menekuni bisnis tanaman hias bersama istrinya. Dia mengaku, awal mulanya hanya karena tertarik dengan tanaman hias dan hanya menjadikan berbagai bunga yang dimiliki sebagai koleksi saja. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak dari sahabat dan tetangganya yang tertarik dan membeli beberapa koleksi bunga miliknya.
Seiring ramainya pencinta tanaman hias, Wawan dan istrinya semakin serius menggeluti usahanya di lantai dua rumah yang dihuni bersama keluarganya. Aneka bunga ia kembangkan dengan pembibitan dan pencangkokan.
"Usaha seperti ini tidak begitu sulit, yang penting telaten saja. Rutin disiram dan diberi pupuk," kata Wawan, Minggu (11/4).
Di antara tanaman yang dikembangbiakkan yakni: Jemani Varigata, Jemani Mangkok, Hokeri Pink Varigata, berbagai Aglonema, Melano, Janda Bolong dan Monstera King. "Saat ini yang masih banyak dicari orang adalah jenis Aglonema dan Jemani," ujarnya. Berbagai tanaman dengan harga mulai dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah sengaja dikembangbiakkan demi memenuhi kebutuhan pasar.
Bunga jenis Aglonemo, buat Wawan, bak rezeki yang turun dari langit. Bunga jenis ini paling banyak dicari pencinta tanaman hias saat ini. Pemburu Aglonema setiap hari silih berganti berdatangan ke rumahnya mencari bunga ini.
Ramainya pemburu yang datang ke rumahnya membuat omsetnya naik drastis. Dalam sebulan omset penjualan mencapai puluhan juta rupiah. "Paling ramai pemburu tanaman hias itu pas awal-awal pandemi. Pencinta tanaman hias melonjak. Mungkin karena mereka sering work from home," ujarnya.
Sebelum pandemi, lanjutnya, omset biasanya di kisaran Rp 5-7 jutaan per bulan. Begitu pandemi melanda, omset naik drastis mencapai puluhan juta rupiah. "Biasa mereka yang mencari Aglonema dari kalangan menengah ke bawah. Tapi juga banyak pejabat yang ikut mencari tanaman Aglonema," terang Wawan.
Dari kalangan masyarakat biasa, kata Wawan, banyak yang datang dari luar kota seperti Semarang, Pekalongan dan Magelang. Ia mengaku dalam memasarkan tanaman hiasnya masih sebatas dilakukan secara offline, belum merambah ke online.
Yadi, salah seorang pembeli bunga, mengaku datang mencari Aglonema karena istrinya di rumah ingin memiliki bunga jenis Aglonema ini. "Istri saya banyak koleksi bunga di rumah. Dari kemarin udah ngajakin ke sini. Akhirnya sekarang sampai di sini, mas," kata Yadi.
Dia juga mengungkapkan, saat melihat-lihat bunga di rumah Wawan, awalnya tertarik dengan Jemani Varigata, namun karena harganya yang mencapai empat jutaan lebih, akhirnya dia membeli bunga sesuai pesanan istrinya.
"Saya sering beli bunga di sini. Selain harganya lebih murah, variannya juga banyak. Jadi saya tak perlu muter jauh-jauh," tandasnya.