
Yogyakarta, gatra.net – Detasemen Khusus 88 belum menuntaskan operasi mereka di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebuah lembaga penggalangan donasi di Mantrijeron, Kota Yogyakarta, digeledah kesatuan antiteror Mabes Polri itu, Minggu (4/4).
Densus 88 menggeledah sebuah rumah toko atau ruko yang beralamat di Jalan Suryodiningratan 605, Mantrijeron. Sesuai pantauan gatra.net, papan nama bertuliskan ‘Syam Organizer’ terpasang di ruko tersebut.
“Pengeledahan dari jam 12.00 sampai jam 18.30,” kata Agung, 36 tahun, seorang petugas keamanan sebuah hotel di sebelah ruko tersebut.
Dari penggeledahan tersebut, petugas membawa berkas-berkas. Menurut Agung, dokumen kantor itu diangkut hingga satu truk dalmas penuh.
Ia menjelaskan dua unit ruko dua lantai disewa kantor lembaga penggalangan dana itu. “Kalau enggak salah (buka sejak) 2019 akhir - 2020 awal. Empat bulanan dibuka. Kantornya buka setiap hari di jam kantor. Yang jaga satu orang,” tuturnya.
Agung menjelaskan, secara berkala kantor itu menjadi tempat berkumpul warga dengan atribut muslim untuk pergi ke suatu tempat dalam satu bus. “Berangkatnya enggak tahu ke mana,” ujarnya.
Suladi, warga RW 11 Mantrijeron, menyatakan tak tahu kegiatan di kantor Syam Organizer dan orang-orang di situ. “Saya belum pernah omongan,” kata petugas keamanan kampung itu.
Selama tiga hari ini, Densus 88 beroperasi di DIY. Pada Jumat (2/4), Densus 88 menangkap warga Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, berinisial W, lalu warga Segoroyoso, Pleret, Bantul, berinisial KB.
Malamnya, dua warga di Berbah, Sleman, termasuk suami seorang kepala pondok pesantren, dicokok. Kemarin, Sabtu (3/4), rumah warga Bangunharjo, Sewon, Bantul, berinisial DK digeledah, sedangkan DK telah diciduk beberapa hari sebelumnya.
Minggu pagi tadi, DS, warga Jomboran, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, diciduk. Densus 88 juga menggeledah rumah-rumah warga yang ditangkap tersebut.
Reporter: Kukuh Setyono