
Semarang, gatra.net - Dai kondang asal Jogja, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengisi pengajian di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Kamis (25/3).
“Saya sampaikan pada jamaah, di musim pandemi Covid-19 seperti ini, kita harus manut pada pemerintah dan mengikuti pendapat para ahli agar selamat,” katanya.
Gus Miftah mencontohkan sekitar enam bulan lalu saat mengisi pengajian di Pemalang Jawa Tengah ditelpon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, yang meminta agar pengajian segera diselesaikan karena sedang pandemi Covid-19.
Permintaan itu diikuti dengan segera menghentikan pengajian yang dihadiri banyak orang untuk menghindari penyebaran virus Corona.
“Kita harus taat pada pemerintah. Karena sejatinya, kewajiban untuk taat pada pemerintah telah diatur dalam Alquran. Kalau pemerintah baik, kita wajib mengikuti. Kalau pemerintah salah, maka kritiklah dengan bahasa yang santun,” ujarnya.
Dai berambut gondrong ini, labih lanjut menyatakan, pentingnya persatuan dan kesatuan, sehingga semua paham-paham radikal, harus disingkirkan dari Indonesia.
Menurutnya punya pengalaman saat ngisi pengajian di Jateng, ada salah satu aparatur sipil negara (ASN) guru yang mendukung khilafah.
“Ini tidak bisa dibiarkan, ASN itu harus dicopot atau dipecat. Maka pada adik-adik pelajar, ojo nganti salah milih guru. Carilah guru yang menyenangkan, jangan yang menakutkan. Carilah guru yang ramah, bukan yang suka marah-marah,” kata Gus Miftah.
Dalam kesempatan itu, Gus Miftah juga menyemangati para pelajar yang mengikuti pengajian secara daring untuk tetap survive menghadapi pandemi Covid-19.
Anak muda tak boleh putus asa, karena sebenarnya tidak ada ujian dari Tuhan yang melebihi kemampuan makhluknya.
"Insya Allah kalau mampu beradaptasi, maka akan selamat. Maka saya senang karena pak Ganjar membuat simulasi-simulasi dalam rangka adaptasi dengan kebiasaan baru itu kepada masyarakat,” ujarnya.
Hadir dalam pengajian itu Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng KH. Ahmad Darodji, sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jateng dengan protokol kesehatan ketat.
Sedangkan ratusan orang lainnya, termasuk kalangan pelajar mengikuti pengajian Gus Miftah secara daring.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan, sebelum pandemic Covid-19 sebenarnya memiliki program rutin keliling sekolah-sekolah bersama Gus Miftah untuk mengobarkan semangat kebangsaan.
Alasan menggandeng Gus Miftah, menurut Ganjar karena dinilai cocok dengan kalangan milenial serta memiliki spirit kebangsaan yang bagus dan cara penyampaiannya juga enak.
“Penyampainanya sambil guyon tapi mengena,” ujarnya.