
Jakarta, Gatra.com- Penyakit autoimun merupakan suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang tubuh sendiri. Ada ratusan jenis penyakit autoimun, salah satu yang sering diperbincangkan adalah Inflammatory Bowel Disease (IBD) atau Radang Usus.
Sebagai informasi, IBD merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kelainan yang berhubungan dengan peradangan pada saluran pencernaan atau gastrointestinal. "IBD terdiri dari dua jenis penyakit, yaitu Kolitis Ulseratif (KU) dan Penyakit Crohn (PC)," kata Spesialis Penyakit Dalam, dr. Prasna Pramita Sp.PD, K-AI, FINASIM, MARS dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/3).
Untuk diketahui, jenis penyakit KU adalah peradangan kronis pada lapisan terdalam usus besar atau kolon. Sedangkan PC yang juga dikenal sebagai Crohn’s Disease merupakan peradangan yang terjadi di seluruh sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke dubur.
“Selain di usus, peradangan juga dapat timbul di luar sistem pencernaan, seperti di mata, kulit, atau sendi (artritis). Khusus pada penderita PC, sariawan atau luka bahkan dapat muncul di area kelamin,” jelas dokter yang juga Dewan Pembina Marisza Cardoba Foundation (MCF) tersebut.
Menurut dokter cantik yang juga aktif membina belasan ribu orang dengan autoimun (ODAI) di MCF ini, penyebab pasti terjadinya peradangan gastrointestinal tersebut belum diketahui. Namun diduga terkait dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Lebih lanjut dr. Prasna Pramita menjelaskan bahwa PC lebih banyak dialami wanita, sedangkan KU lebih banyak diderita pria. Radang usus dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada usia 15-30 tahun.
Selain penyintas autoimun, seseorang dapat lebih berisiko mengalami radang usus dikarenakan beberapa hal, yaitu merokok, memiliki riwayat infeksi, dan sering mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
Hingga tinggal di dekat kawasan industri, berusia di bawah 35 tahun. Atau karena memiliki faktor genetik atau keturunan.
Sebagai informasi, MCF adalah organisasi nirlaba yang menjadi mitra pemerintah untuk mengedukasi pentingnya penerapan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan autoimun dan meningkatkan kualitas kesehatan penderitanya. MCF didirikan pada tahun 2012 oleh Marisza Cardoba (ODAI) dan Prof. DR. dr. Aru W. Sudoyo SpPD, KHOM.