
Banyumas, gatra.net – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah langsung mengambil kebijakan untuk membangun pasar darurat usai terbakarnya Pasar Kota Banjarnegara. Sembari menunggu kesiapan pasar darurat, sementara waktu pedagang akan direlokasi ke Pasar Salak.
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengatakan perwakilan pedagang sudah menghadap dirinya untuk menyampaikan aspirasi. Bupati menjelaskan bahwa untuk kegiatan pasar sementara ditempatkan di Pasar Salak.
“Tadi malam ada usulan dari sesepuh pasar, Pak Sawab, agar pasar sementara jangan terlalu jauh. Pedagang meminta untuk kegiatan jual beli sementara pindah ke Pasar Salak. Kami mempersilakan jika pedagang berjualan di Pasar Salak. Dan atas masukan dari pedagang itulah, untuk pembangunan pasar darurat nanti, lokasinya juga di dekat titik pasar kota, jadi tidak jauh-jauh,” kata Bupati, dalam keterangan tertulisnya, Senin malam (15/3).
Bupati menjelaskan, pembangunan pasar darurat akan segera dimulai dalam waktu dekat. Pasar darurat tersebut berbentuk bedeng. Kios berukuran sekitar 2x2 meter dan los sekitar 1,5 x2 meter yang terbuat dari papan kayu dengan atap seng.
Butuh waktu satu bulan hingga 45 hari untuk pengerjaannya. Ada sekitar 980 pedagang yang terdampak. Yang dibuatkan bedeng sekitar 938 sisanya berupa petak-petak.
“Kita sedang mencari lokasi yang tidak jauh dengan titik pasar semula. Memang, kemarin kita sudah musyawarah dengan Forkopimda dan telah menentukan pasar darurat di stadion, dengan pertimbangan tempatnya yang luas. Namun pedagang punya aspirasi agar pasar darurat lokasinya tak jauh dari titik awalnya, jadi kita harus mencarikan solusi yang terbaik,” jelasnya.
Mempertimbangkan hal tersebut, Pemkab Banjarnegara kembali menimbang lokasi pasar daruat. Dari hasil tinjauan ke lapangan, telah terinventarisir beberapa tempat. Yang pertama, tanah kosong milik Pemkab di timur pasar seluas 5.000 meter persegi, yang siap dimanfaatkan.
Jika kurang akan ditambah dari titik Jalan Veteran depan Apotik Restu sampai perempatan Toko Jamu Jago. Dan kalau masih kurang lagi, bisa melebar ke barat, yakni Jalan Dipayuda.
“Kami sangat sungguh-sugguh menangani masalah ini. Dan kami menghimbau para pedagang untuk bersabar dan bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini, dengan tidak menyambung kabel listrik secara sembrono,” ujar bupati.
Diketahui, hampir seluruh kios dan los yang ada di bangunan pasar tersebut terbakar. Kepala Dinas Perdindagkop-UKM Kabupaten Banjarnegara, melalui Kabid Pasar, Hari Arumbinuko, di kios pasar tersebut ada kurang lebih 205 kios dan 433 los di lantai 1, serta kurang lebih 116 kios dan 856 los di lantai 2.
“Pasar kota Banjarnegara tetap beroprasi. Sebagian pedagang yang terdampak mulai besok akan pindah ke pasar salak Banjarnegara, sambil menunggu pembangunan pasar darurat,” kata Hari.
Pasar kota Banjarnegara dibangun tahun 2006. Lokasinya menyatu dengan pasar sayur yang terbakar. Dari peristiwa kebakaran tersebut, kerugian sementara ditaksir Rp18 miliar. Sesepuh pasar, Sawab, mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemkab Banjarnegara yang sungguh-sungguh menangani nasib pedagang.
“Kami terima kasih atas perhatian Bapak Bupati. Sejak peristiwa terbakar selalu hadir bersama kami. Ini menguatkan hati dan semangat kami yang sedang kena musibah,” ucap Sawab.