
Blora, gatra.net - Bupati Blora Arif Rohman menegaskan dirinya tidak anti kritik terhadap sejumlah persoalan di masyarakat. Sebagai wujud keterbukaan tersebut dirinya juga telah membuka kanal aduan bagi warga. Bahkan kanal aduan ini juga wajib dilakukan oleh seluruh Kepala Dinas dan Perangkat lain.
"Pada hakekatnya, kita semua adalah pelayan masyarakat. Maka pelayanan harus bisa hadir dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Kepala Dinas dan Camat wajib mencantumkan nomor HP serta akun media sosial masing-masing agar dapat menerima keluhan dan pengaduan warga setiap waktu, sehingga dapat ditindaklanjuti secara cepat. Apalagi sekarang ini zamannya media sosial, zaman teknologi informasi. Layanan kepada warga harus cepat dan tidak kenal waktu," tegas Arif saat menghadiri kegiatan Pergantian Antar Waktu (PAW) Ketua PWI Blora di kantor Setda, Sabtu (13/3).
Arief menyatakan bahwa kondisi Kabupaten Blora saat ini masih jauh dari harapan. Untuk itu perlu kerja bersama dari sejumlah stakeholder untuk melakukan perubahan.
"PR kami banyak. Akibat pandemi, pengangguran meningkat, angka kemiskinan masih tinggi, jalan rusak. Sedangkan anggaran sebagian direfocusing untuk penanganan pandemi," terangnya.
Lebih lanjut, Arief Rohman mengatakan bahwa salah satu peran media massa adalah sebagai mitra pembangunan bagi pemerintah.
Untuk itu, ia berharap peran aktif insan media dalam memberikan masukan kepada pemerintah. Termasuk mengangkat potensi-potensi yang ada di daerah Blora. "Kalau memang jelek diberitakan saja. Itu agar kita melakukan pembenahan. Kita tidak anti kritik," jelasnya.