Home Ekonomi Sempat Drop, Bisnis Sablon Kaos Untung 25 Juta Per Bulan

Sempat Drop, Bisnis Sablon Kaos Untung 25 Juta Per Bulan

Kendal, gatra.net - Terinspirasi dari banyaknya teman yang biasa nongkrong bareng sering pesan kaos sablon. Atari Fandi 25 tahun, akhirnya memilih untuk membuka bisnis sablon kaos.
 
Keberanian mahasiswa semester akhir di salah satu perguruan tinggi di Semarang, memulai bisnis sablon kaos muncul, setelah dirinya melihat prospek yang cukup menjanjikan dan banyaknya relasi yang dimiliki.
 
Sebelum membuka bisnisnya, ia bercerita jika sejak bangku sekolah menengah atas (SMA) sudah memulai bisnis dengan berjualan kaos.
 
Menurut Atari, bisnis sablon kaos merupakan salah satu bisnis yang bisa dijalankan oleh siapa saja dengan modal yang relatif kecil. Bisnis ini juga tidak rumit dalam menjalankannya dan tidak diharuskan memiliki keahlian khusus.
 
Pemuda milenial ini mulai membuka bisnisnya di tahun 2019 dengan menggarap jersey printing, kemeja dan kaos yang dijual di sekitar Jawa Tengah.
 
Penjualan yang dilakukan Atari warga Perumahan Kaliwungu Indah, Kecamatan Kaliwungu Kendal, baik secara online maupun offline. "Yang luar kota saya pakai reseller. Mereka kebanyakan teman-teman kuliah yang mau jadi reseller produk saya," ungkapnya.
 
Teman kuliahnya ditawari menjadi reseller untuk mencari order di kotanya masing-masing. Hal ini yang membuat produk dari bisnisnya mampu menghasilkan 200 hingga 300 buah kaos sablon setiap bulannya.
 
"Omset dari bisnis ini sebulan sekitar Rp 25 jutaan, itu pada bulan kemarin (Februari)," terangnya.
 
Ia menjelaskan, bisnis yang dijalaninya sempat goncang pada awal-awal pandemi melanda. Setelah itu, meski pandemi belum juga berlalu, dengan kegigihan dan ketekunan yang dimiliki, omsetnya kembali pulih seperti sebelumnya.
 
"Pas awal pandemi, omset turun drastis sampai 70 persen, tapi sekarang sudah mulai perlahan pulih kembali," imbuhnya.
 
Atari menyampaikan, bisnis sablon yang digeluti ada dua macam. Sablon manual dan sablon mesin. Untuk sablon manual, alat yang dibutuhkan diantaranya, laptop/PC untuk membuat desaign, meja sablon, screen sablon dan cat. Sementara untuk sablon mesin atau digitalnya alat yang digunakan adalah mesin cutting dan printer.
 
Dia mengungkapkan, pemuda milenial di pandemi seperti saat ini dituntut harus kreatif. Apapun bidangnya, yang penting kreatif. "Yang suka kaos mungkin bisa seperti saya ini. Yang suka makanan bisa dengan bisnis makanannya, yang penting ubet (kerja keras)," tandasnya.
2351