Pekanbaru, gatra.net – Partai Demokrat Provinsi Riau belum berani melontarkan kecaman terhadap Moeldoko selaku Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (5/3).

Padahal, Sabtu (20/2) silam, jajaran Ketua DPD Partai Demokrat Riau beserta Ketua DPC Partai Demokrat Riau telah membubuhkan tanda tangan disertai cap darah sebagai bentuk kesetiaan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Baca Juga: Politik Moeldoko dan Tragedi Demokrat

AHY sendiri sebagaimana diketahui telah mengecam KLB Sibolangit dan menyebutnya kongres abal-abal. Di sisi lain, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, telah menyerukan perang, usai terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Hingga berita ini diturunkan Sabtu (6/3), Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Riau, Agung Nugroho, belum memberikan tanggapan. Agung yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kota Pekanbaru ikut menghadiri deklarasi dan penandatanganan sekaligus pemberian cap darah sebagai bentuk kesetiaan kader Demokrat untuk AHY bulan lalu.

Sementara itu Sekretaris DPD Partai Demokrat Riau, Edy Muhammad Yatim, juga tidak bisa dihubungi.

Baca Juga: Mantan Ketua Demokrat Blora Bantah Tawarkan Sejumlah Uang

Terpisah, pengamat politik dari Universitas Islam Riau (UIR), Panca Setyo Prihatin, menilai sikap diam yang disuguhkan pengurus Partai Demokrat di Riau merupakan sinyal keraguan.

"Itu bentuk sikap mendua. Saya rasa bukan hanya pengurus Partai Demokrat di Riau, pengurus di daerah lain juga semacam itu. Tapi ini tidak baik, seluruh pemilik hak suara DPC atau DPD harus menjelaskan dukungannya," ungkap dia.

Panca pun berharap AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat dapat bersikap tegas terhadap situasi ini.