
Jakarta, gatra.net – Pelabuhan menjadi salah satu "nadi" ekonomi di Indonesia. Pemerintah terus menggenjot berbagai pembangunan pelabuhan untuk mendongkrak perekomian di berbagai daerah.
Untuk mendukung upaya itu, Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menyinergikan anak hingga cucu perusahaan dari Pelindo I–IV demi meningkatkan produktivitas dalam bidang penyediaan dan pemeliharaan peralatan pelabuhan.
Sinergi tersebut berawal dari inisiasi joint procurement spare part yang telah terjalin antara PT Prima Multi Peralatan (PT PMP) cucu dari PT Pelindo I, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (PT JPPI) anak perusahaan PT Pelindo II, PT Berkah Industri Mesin Angkat (PT BIMA) cucu perusahaan PT Pelindo III, dan PT Equiport Inti Indonesia (PT EII) anak perusahaan PT Pelindo IV sejak 2019.
Kerja bareng itu terus berkembang. Perusahaan di atas terus meningkatkan berbagai kerja sama, di antaranya berkolaborasi untuk hadir menjadi solusi seluruh permasalahan pada bidang port engineering services.
Direktur Utama PT BIMA, Andriyuda Siahaan, dalam keterangan pers yang diterima pada Minggu (28/2), menyampaikan, ketepatan kolaborasi untuk saling melengkapi mewujudkan kerja sama nyata dalam integrasi engineering di sektor pelabuhan, mengingat keanekaragaman kemampuan yang dimiliki oleh 4 perusahaan terus meningkat.
Kerja sama itu kemudian merambah ke soal pengadaan alat dan fasilitas pelabuhan, pengoperasian peralatan pelabuhan, pemeliharaan peralatan pelabuhan, pemeliharaan fasilitas pelabuhan, jasa konsultansi engineering, serta penyediaan suku cadang atau material peralatan dan fasilitas pelabuhan.
"Kami berempat PMP, JPPI, BIMA, dan EII menyatakan kesatuan tekad dan komitmen saling melengkapi dan bahu membahu mewujudkan layanan yang prima," kata Andriyuda.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Pelindo II, Arif Suhartono, menyampaikan bahwa pengelolaan dan perawatan peralatan dinilai sangat penting dalam proses operasional di lingkungan Pelindo, mengingat aktivitas alat bongkar muat juga menjadi salah satu aktivitas terbesar di industri pelabuhan. Namun demikian, kebijakan pemberian harga juga menjadi perhatian, mengingat saat ini kondisi ekonomi sedang merangkak naik.
"Tolong berikan pelayanan yang terbaik, terus lakukan improvement , kami siap mendorong bagaimana melakukan perawatan dan sinergi yang pada akhirnya akan memberikan win–win solution," katanya.
Demikian juga Dirut Pelindo III, U. Saefudin Noer, menyambut inisiatif kolaborasi PT BIMA bersama PT PMP, PT JPPI, dan PT EII yang bergerak di bidang engineering ini.
"Kami mendukung kolaborasi ini sebagai bagian dari konsolidasi dan integrasi Pelindo Group," ucapnya.
Secara umum, kolaborasi engineering companies Pelindo I–IV ini dilakukan dalam upaya perluasan dan percepatan dalam menangani kebutuhan dalam bidang teknik kepelabuhanan yang secara simbolis disepakati dalam penandatangan nota kesepahaman secara daring pada Jumat (26/2) oleh para anak–cucu perusahaan tersebut.
Keempat perusahaan yang menandatangani nota kesepahaman ini berharap akan adanya peningkatan nilai kinerja operasional, dengan komitmen saling bersinergi dan kolaborasi untuk memberikan peningkatan produktivitas.
Peningkatan produktivitas tersebut sesuai dengan misi Kementrian BUMN yang menetapkan AKHLAK sebagai nilai-nilai utama yang diyakini keempat perusahaan ini untuk menjadi lebih kuat lagi untuk terus bersinegi dan kolaboratif dalam meningkatkan produktivitas pelabuhan.
Penandatanganan kesepakatan ini disaksikan oleh keempat Direktur Utama PT Pelindo I Dani Rusli Utama, Pelindo II Arif Suhartono, Pelindo III U. Saefudin Noer, dan Pelindo IV Prasetyadi sebagai wujud dukungan penuh dalam kolaborasi port engineering di seluruh lingkungan pelabuhan PT Pelindo I–IV.