
Tegal, gatra.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah sedang dilanda konflik antara wali kota dan wakil wali kota. Konflik yang semakin memanas ini disebut tak memengaruhi jalannya roda pemerintahan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal, Johardi mengatakan, roda pemerintahan tetap berjalan seperti biasa meski hubungan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan Wakil Wali Kota Muhamad Jumadi sedang tidak harmonis.
"Jalannya pemerintahan, birokrasi, surat-surat tidak ada masalah, OPD (organisasi perangkat daerah) tidak terpengaruh hal seperti ini," ujar Johardi, Kamis (25/2).
Menurut Johardi, pihaknya berupaya agar pelayanan masyarakat tidak sampai terganggu. Begitu juga dengan koordinasi forum komunikasi pimpinan daerah.
"Saya sebagai sekda tidak akan mengurangi mutu layanan masyarakat," ujarnya.
Johardi mengatakan, upaya agar wali kota dan wakil wali kota dapat bertemu dan duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan di antara keduanya sedang dilakukan. Terakhir kali keduanya bertemu pada 12 Februari lalu.
"Sudah diupayakan, tapi pak wali belum menyampaikan kapan. Mungkin pak wali dan wakil butuh waktu khusus. Harapan saya jangan sampai berlama-lama," ujar dia.
Johardi berharap hubungan antara Dedy Yon dan Jumadi bisa kembali seperti semula dan tidak kembali terpecah demi pelayanan kepada masyarakat.
"Saya berusaha menjembatani karena di depan kita masyarakat yang perlu dibantu, diayomi. Kalau kita masih mempertahankan ego masing-masing masyarakat akan menangis," paparnya.
Konflik antara Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan wakilnya, Muhamad Jumadi semakin memanas. Terbaru, Dedy Yon melaporkan Jumadi ke Polda Jateng, Rabu (24/2) terkait dugaan pencemaran nama baik atas dugaan rekayasa kasus narkoba di Hotel Century Park yang terjadi pada 9 Februari.
Sebelumnya, sejumlah fasilitas Jumadi seperti ajudan dan sopir ditarik pemkot dengan alasan Jumadi mangkir kerja selama 11 hari. Tak hanya itu, ruangan kerja Jumadi juga sempat dikunci.