Home Kesehatan Terapi Oksigen Hiperbarik Bantu Penyembuhan Pasien Covid

Terapi Oksigen Hiperbarik Bantu Penyembuhan Pasien Covid

Manado, Gatra.com- Terapi Oksigen Hiperbarik merupakan modalitas terapi yang dapat berpotensi untuk di manfaatkan dalam penanganan Covid-19 dan long Covid. Ini merupakan salah satu metode pengobatan melalui proses oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara tinggi.

"Prinsip terapi pengobatan adalah membantu kinerja organ tubuh guna memperbaiki jaringan yang rusak dengan meningkatkan kapasitas aliran oksigen murni ke jaringan tubuh," ujar Dr. dr Mendy Habitie Oley SpBP-RE (k) dari Siloam Hospitals Manado dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2).

Mendy menjelaskan, dalam pengembangan fungsi lainnya, Terapi Oksigen Hiperbarik ini mampu membantu penyembuhan bagi pasien yang terpapar virus corona.

Termasuk penyakit lainnya, yaitu Decompression Sickness, Infeksi, serta Diabetes dan Luka terbakar. Juga penyakit pendengaran, Migrain, serta Neuro, kanker dan lainnya.

Namun perlu diperhatikan kondisi pasien sebelum menjalani terapi ini, antara lain fobia akan ruangan tertutup, asma, serta demam dan paru kronis. Juga kelainan sel darah merah, gangguan pada "Tuba Eustachius", dan pneumothorax yang belum terobati

Dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals Manado, dr Christian Kawengian Sp.PD menjelaskan, berdasarkan studi kasus yang dilakukan menyebut Terapi Oksigen Hiperbarik pada pasien terpapar Covid 19 mampu menghasilkan peningkatan oksigenasi jaringan. Juga anti inflamasi dan modulasi "stem cell".

"Terapi Oksigen Hiperbarik salah satu cara atau bagian farmakologis, yaitu pemberian Instalasi oksigen dengan konsentrasi 100 persen pada tekanan lebih dari 1 atmosfer absolut (1.5 - 3.0 ATA)," kata Christian.

Namun menurut Christian ada efek samping yang harus diperhatikan dalam tata kelolanya. Yakni pulmonar atau iritasi takeobronkial. Juga neurologis, yakni gangguan visual, telinga berdenging, dan pusing. Juga disorientasi, kejang, hingga menjaga agar pasien tidak mengalami penurunan kesadaran.

Terapi Oksigen Hiperbarik diberikan dengan pemberian jeda respirasi udara normal. Penurunan durasi terapi kurang dari dua jam setiap kalinya. Pemberian tekanan dibawah ambang batas "Toksisitas Neural".

2626