
Slawi, gatra.net - Sejumlah wilayah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi dan luapan sungai, Rabu (17/2). Bencana banjir ini mengakibatkan rusaknya rumah warga.
Banjir melanda beberapa desa di antaranya, Desa Mejasem Barat Kecamatan Kramat, Desa Pengabean Kecamatan Dukuhturi dan Desa Pegirikan Kecamatan Talang.
Di Desa Mejasem Barat dan Pengabean, banjir merendam ratusan rumah warga di empat perumahan yakni Perumahan Griya Santika, Mejasem Baru 2, Mejasem Baru 3 dan Vero Permai. Ketinggian air yang menggenangi rumah dan akses jalan sekitar 50 sentimeter hingga satu meter.
Banjir di wilayah ini terjadi setelah hujan lebat sejak Selasa malam (16/2) hingga dini hari. Banjir juga diperparah oleh meluapnya sungai Jenggot.
Salah satu warga Perumahan Griya Santika, Dhanu (36) menuturkan, banjir mulai terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Air yang masuk dengan cepat ke dalam rumah membuatnya tak sempat menyelamatkan barang-barang seperti kasur, sofa dan pakaian.
"Pas lagi tidur, air tiba-tiba sudah masuk ke dalam rumah. Banjirnya, banjir kiriman karena pas masuk rumah hujan sudah mulai reda," kata Dhanu, Rabu (17/2).
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Dhanu menyebut petugas pintu air terlambat membuka pintu air. Akibatnya banjir tak bisa dicegah.
"Petugas pintu air saat ditelepon tidak bisa-bisa, mungkin karena jam segitu (dini hari). Pintu air baru dibuka pukul 06.00 WIB, air sudah terlanjur masuk," ujarnya.
Menurut Dhanu, banjir kali ini merupakan banjir yang terparah. Biasanya banjir yang melanda ketinggiannya hanya 15 sampai 20 sentimeter. "Banjirnya juga penuh lumpur," ujar pria yang sudah tinggal di Perumahan Griya Santika selama 10 tahun lebih ini.
Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal, Muhamad Ramedon mengatakan, 136 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Desa Mejasem Barat dan 15 KK di antaranya sempat mengungsi. "Warga mengungsi ke masjid dan rumah ketua RW," ujarnya.
Sementara di Desa Pegirikan, Kecamatan Talang banjir mulai terjadi Selasa malam (16/2) sekitar pukul 21.30 WIB akibat hujan lebat dan meluapnya anak sungai Gung.
"Banjir besar dari DAS sungai Gung tiba-tiba masuk ke rumah-rumah warga sehingga warga langsung menyelamatkan diri," ujar Ramedon.
Menurut dia, terdapat lima rumah warga yang terdampak paling parah. Salah satu di antaranya bahkan mengalami kerusakan.
"Ada satu rumah warga yang tembok ruang belakangnya jebol diterjang banjir dan ada yang terendam banjir sampai atap," ungkapnya.