
Yogyakarta, gatra.net- Sejumlah destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta belum memasang fasilitas penangkal petir. Wisatawan diminta waspada saat mengunjungi tempat-tempat wisata di DIY di tengah puncak musim hujan dengan curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir.
Pengelola kawasan Hutan Mangunan, Kabupaten Bantul, Purwo Harsono mengakui tempat wisata itu belum punya alat penangkal petir. "Wisatawan kami minta segera meninggalkan hutan atau berlindung di tempat yang aman seperti aula dan gazebo ketika hujan disertai angin," kata Ipung, sapaan Purwo, saat dihubungi, Jumat (5/2).
Ipung mengatakan akan mengusulkan pemasangan penangkal petir, meski selama ini belum pernah terjadi bencana akibat petir di Mangunan. "Nanti kami usulkan ke pemerintah untuk membantu alat," ucapnya.
Secara terpisah, Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Api Purba Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, Sugeng Handoko mengatakan, destinasi wisata tersebut sudah mempunyai penangkal petir yang dipasang di beberapa lokasi.
Namun penangkal petir tersebut hanya untuk menangkap petir. Sedangkan alat untuk menjauhkan atau menghalau petir belum dimiliki karena harganya cukup mahal.
"Penangkal petir yang mampu menghalau petir harganya sekitar Rp21 juta sampai Rp25 juta. Jika dipasang di satu lokasi bisa menjauhkan petir sampai radius 150 meter," ucapnya.
Menurut Sugeng, dibutuhkan setidaknya lima penangkal petir untuk dipasang di destinasi wisata Ģunung Api Purba Nglanggeran. Pengadaan alat itu akan mengurangi risiko bahaya bagi pengunjung dan mengamankan jaringan internet yang sudah beberapa kali rusak akibat tersambar petir.
"Jika hujan disertai petir, kami minta kepada wisatawan untuk tidak naik ke (Gunung) Nglanggeran," katanya.
Adapun Ketua Pengelola Tebing Breksi, Kabupaten Sleman, Kholid Widianto, mengatakan sejak 2016 penangkal petir telah dipasang di puncak tebing.
Penangkal petir itu berada di beberapa lokasi, yakni di area puncak yang mencakup radius 75 meter, area Balai Ekonomi Desa (Balkondes), dan dua unit di sisi timur tebing.
"Jika hujan sudah mau turun, pengunjung diberikan informasi untuk segera mencari tempat berteduh. Khusus yang di atas puncak tebing, dimohon untuk turun karena minim tempat berteduh," ucapnya.