
Jakarta, gatra.net - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto memastikan perubahan signifikan akan terjadi di kurikulum Pendidikan Vokasi kedepan. Perubahan terbesar, mata pelajaran (mapel) berbasis akademis atau teori di pendidikan vokasi akan dimodifikasi agar lebih bersifat terapan.
Diakui Wikan, selama ini di sekolah-sekolah vokasi masih banyak terdapat mapel yang bersifat teoritis. Padahal, sifat mapel tersebut tidak sinkron dengan industri, tantangan riil, dan kewirausahaan yang ada saat ini. Oleh karenanya, kurikulum untuk mapel vokasi akan lebih di fleksibelkan oleh Kemendikbud kedepan.
"Contohnya, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA itu akan dijadikan Matematika terapan, Bahasa Indonesia terapan, IPA terapan. Jadi, mata pelajarannya tuh akan di vokasi kan. Nilai harus diambil l, dari bagaimana siswa menerapkan mapelnya pada project terapan," kata Wikan dalam Taklimat Media secara daring, Kamis (4/2).
Penerapan itu, yang nantinya juga sudah dikurasikan Kemendikbud melalui Strategi Project Based Learning. Untuk di Pendidikan Vokasi, Project Based Learning akan menjadi basis kuat penyelenggaraan pembelajaran. Wikan juga mendorong agar Industri mau masuk ke sekolah-sekolah vokasi, untuk dapat memberikan sebuah proyek yang nantinya akan diprakarsai oleh siswa sekolah vokasi.
"Kamu (siswa) dalam sebuah grup ini akan ada pesenan project dari industri, yang dikerjakan sambil kamu belajar. Jadi, kamu belajar sambil praktekin. Kalau output dari Project Based Learning itu tidak memuaskan industri, maka tidak bisa lulus," jelas Wikan.
Dengan skema ini, Wikan percaya bahwa pelajar vokasi di tanah air akan lebih mudah dan cepat mengetahui serta beradaptasi dengan situasi lapangan bahkan sebelum lulus. Hal itu ditujukan agar, ketika mereka lulus, maka kesiapan dan kematangan lulusan vokasi untuk bekerja pun sudah terasah.
"Project Based Learning ini juga termasuk proyek untuk mengembangkan wirausaha. Suruh praktek. Semua ini kalau dilakukan, maka mampu menjawab tantangan masa kini dan masa depan," pungkas Wikan.