
Singapura, gatra.net - Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura mendeteksi dua puluh lima kasus varian virus COVID-19 yang awalnya dilaporkan oleh Inggris, pada Jumat (29/1).
Dalam tanggapan email atas pertanyaan Channelnewsasia, Depkes mengatakan bahwa dari 25 kasus varian B117 per 26 Januari, lima adalah kasus komunitas dan 20 adalah kasus impor dari Eropa.
“Ada dua kasus impor lainnya dari Eropa yang telah diuji pada awalnya positif dan menunggu hasil konfirmasi," kata kementerian itu.
Varian B117 SARS-CoV-2 adalah salah satu dari beberapa jenis virus korona yang bermutasi, sehingga menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia karena dikatakan berpotensi lebih menular. Ini telah menyebar ke 70 negara dan wilayah sekarang.
Singapura melaporkan kasus B117 COVID-19 pertamanya pada 23 Desember, ketika seorang siswa Singapura berusia 17 tahun yang telah kembali dari Inggris pada 6 Desember dan memberikan pemberitahuan tinggal di rumah di fasilitas khusus.
Strain lain, varian Afrika Selatan 501Y.V2, yang mungkin lebih mudah menular, bahkan dapat memengaruhi keefektifan pengobatan dan vaksin COVID-19 saat ini.
Depkes mengatakan sejauh ini tidak ada kasus 501Y.V2 yang ditemukan di Singapura.
“Lima kasus komunitas B117 adalah Kasus 59028, 59059, 59084, 59340 dan 59351. Investigasi epidemiologi sedang berlangsung untuk menentukan apakah lima kasus saling terkait,” kata kementerian.
Semua kontak dekat dari kasus tersebut, termasuk mereka yang pada awalnya telah dites positif untuk varian tersebut, telah diisolasi dan ditempatkan di karantina.
Depkes mengatakan pihaknya sedang mencari kasus aktif tambahan untuk mendeteksi dan kasus ringfence sedini mungkin, ketika ada kasus yang tes awal positif untuk varian B117.
"Tidak ada kasus baru yang muncul dari kasus masyarakat sejauh ini, dan kami berharap upaya kami dapat memagari kasus tersebut dan mencegah penularan lebih lanjut," kata Depkes.
"Penting bagi semua orang untuk terus memainkan peran mereka dan tetap waspada untuk mengurangi penyebaran COVID-19," tambahnya.
Depkes menyebut bahwa laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional melakukan pengurutan genom virus untuk semua kasus yang dikonfirmasi.