Palembang, gatra.net - Kota Prabumulih dan Kota Palembang kini kembali masuk kategori risiko tinggi atau zona merah penyebaran virus Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Menanggapi risiko tinggi penyebaran wabah ini pada dua wilayah tersebut, Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan zona penyebaran corona di wilayahnya bersifat fluktuatif. Artinya, tergantung dengan banyaknya jumlah kasus yang muncul.

“Soal itu kan (zona penyebaran Covid-19) tergantung dari sebaran lokal maupun import. Kendati begitu, yang membanggakan kita bahwa angka kesembuhan di Sumsel di atas nasional,” ujarnya di Palembang, Kamis (28/1).

Artinya, katanya, stamina masyarakat Bumi Sriwijaya sangat tinggi dan itu terjaga hingga kini. Karena itu, penyebaran Covid-19 di wilayahnya bisa dikendalikan.

Dikatakannya, walaupun ada dua daerah di wilayahnya yang masuk dalam zona merah, namun pemerintah provinsi setempat tidak mengambil kebijakan untuk menerapkan karantina wilayah.

“Saya dengar dari beberapa daerah, untuk karantina sesuai kebutuhan saja. Bukan tidak mungkin kita akan terapkan itu, tapi tentunya kita lihat dulu peningkatan kasus (Covid-19) apakah terjadi peningkatan yang signifikan,” katanya.

Karena itu, sambungnya, berbagai upaya guna menyadarkan masyarakat Sumsel pentingnya protokol kesehatan (prokes) hingga kini terus digencarkan. Namun, di Sumsel upaya pengendalian dan penyadaran masyarakat dilakukan secara humanis.

“Kami harap dengan sudah dijalankannya vaksinasi Covid-19 di Sumsel ini dapat mengembalikan kondisi daerah kita seperti dulu. Kita target perekonomian di Sumsel bisa kembali normal,” ujarnya.

Untuk diketahui, kasus positif Covid-19 di Sumsel saat ini mencapai 13.998 kasus dengan kasus kesembuhan mencapai 11.411 atau sekitar 81,5%. Sedangkan untuk angka kematian mencapai 694 orang.