
Gibran Rakabuming Raka tinggal menunggu pelantikan untuk menegaskan statusnya sebagai wali kota Solo. Sayang, putra sulung Presiden RI Joko Widodo ini masih irit bicara berbagai program yang akan dia jalankan saat secara resmi memimpin kota Bengawan. Gebrakannya sangat ditunggu untuk mengukur kualitasnya memimpin daerah.
Saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surakarta telah menetapkan pasangan Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa sebagai calon terpilih, dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. Langkah selanjutnya adalah penetapan keputusan tersebut di DPRD setempat.
Setelahnya, berbagai keputusan yang ditetapkan dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri, sebagai dasar pelantikan wali kota dan wakil wali kota Solo. Sayangnya, saat ditanya program seratus hari usai dilantik, Gibran masih irit bicara. ”Nanti ada, tapi kita tidak bisa bocorkan di sini,” kata Gibran.
Namun dirinya berjanji akan fokus menangani kondisi di masa pandemi Covid-19, khususnya mempercepat pemulihan ekonomi dan pemberian vaksin ke masyarakat. ”Harapannya vaksinasi ini bisa jadi game changer,” katanya.
Gibran juga akan mengoptimalkan program Jogo Tonggo dan membuat Kampung Siaga Covid-19 di semua kampung di kota Solo. Namun dia tak menjelaskan secara detail program-program tersebut. ”Kalau lebih detailnya, tunggu setelah dilantik saja,” katanya.
Dia juga menyatakan akan fokus pada program vaksinasi, terutama untuk tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan semua aparat pelayan publik. Menurut Gibran, mereka diutamakan untuk menerima vaksin ketimbang dirinya. ”Saya ini kan masih warga biasa. Jadi ya nanti, nanti,” ucapnya.
Ketua KPU Kota Solo Nurul Sutarti mengatakan KPU membuat dua produk hukum yang akan diserahkan ke DPRD Kota Solo sehari usai penetapan. Dua produk hukum itu adalah berita acara penetapan paslon terpilih dalam Pemilihan Wali Kota 2020 dan keputusan KPU Solo tentang paslon terpilih dalam pemilihan tersebut.
”Dua produk ini salinannya kami tembuskan pada pihak-pihak terkait, di antaranya pasangan terpilih, partai politik yang mengusung, dan Bawaslu, serta akan diserahkan ke Ketua DPRD Kota Solo,” terangnya.
Setelah itu, DPRD akan melanjutkan ke Gubernur Jawa Tengah untuk diteruskan ke Kemendagri. ”Kami juga harus melampirkan SK rekapitulasi hasil penghitungan pemilihan wali kota kemarin,” katanya.
Sementara itu, calon terpilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) secara resmi ditetapkan sebagai wali kota dan wakil Wali Kota Semarang. Dengan penetapan itu, Hendi-Ita kembali memimpin Ibu Kota Jawa Tengah hingga tahun 2024.
Ketua KPU Kota Semarang, Henry Cassandra Goeltom mengatakan, penetapan tersebut dilakukan setelah tidak adanya pihak yang mengajukan keberatan terhadap hasil Pemilihan Wali Kota Semarang tanggal 9 Desember 2020 lalu, ke Mahkamah Konstitusi.
Dia menyebut, pasangan Hendi-Ita yang merupakan pasangan tunggal sekaligus petahana berhasil mendapatkan perolehan suara sebanyak 716.693. Dia menambahkan, Pilkada 2020 yang hanya diikuti calon tunggal dan bertepatan dengan musim hujan, serta dalam nuansa pandemi, tapi angka partisipasi cukup besar daripada pilkada-pilkada sebelumnya.
"Perolehan suara pada Pilkada tahun 2020 cukup signifikan. Pasalnya, angka itu jauh lebih banyak dari Pilwalkot - Pilwalkot sebelumnya di Kota Semarang," katanya. Muh Slamet