Home Politik “Gentayangan” di Masa Transisi

“Gentayangan” di Masa Transisi

Penetapan kepala daerah terpilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 memunculkan sejumlah manuver dari orang-orang tak bertanggungjawab. Calon terpilih merasa tidak melakukan. Tetap perlu dituntaskan, agar terbuka kenyataan sebenarnya.

Arief Rohman bersama pasangannya Tri Yuli Setyowati telah ditetapkan sebagai bupati-wakil bupati Blora, Jawa Tengah. Duet ini mampu mendulang 59 % suara, mengalahkan dua penantangnya, Umi Kulsum - Agus Sugiyanto dan Dwi Astutiningsih - Riza Yudha Prasetia.

Di tengah masa transisi, nama Arief Rohman mulai “gentayangan” di daerah tersebut. Arief pun mengakui jika namanya banyak dicatut sejumlah oknum untuk mendapatkan jabatan dan sejumlah proyek. Namun dia memastikan itu bukan dirinya dan meminta masyarakat untuk berhati-hati.

"Saya dapat informasi begitu. Dimasa transisi ini saya dengan mbak Etik menyampaikan bawasanya ada pihak-pihak mengaku mengatasnamakan kami, baik itu terkait jabatan, proyek, atau apa-apa tolong jangan didengar kita tidak ada itu," katanya.

Arief yang saat ini masih tercatat sebagai wakil bupati Blora ini mengatakan, jika pihaknya akan bekerja secara profesional dalam pengisian jabatan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK). Dia ingin orang yang menjabat nantinya sesuai dengan kualifikasi dan kemampuannya. "Kita ingin tahu bagaimana hasil asesmen nanti dalam rangka untuk menenetukan pengisian SOTK yang ada. Kita ingin menempatkan seseorang ini dengan basis yang ada," jelasnya.

Tak hanya itu, terkait pengisian perangkat yang saat ini sedang dilaksanakan oleh beberapa desa yang ada di Kabupaten Blora, dirinya menegaskan, apabila ada yang mengatasnamakan dirinya warga dihimbau jangan percaya, karena itu tidak benar. "Tolong dimasa transisi ini kita saling menjaga, agar pelaksanaan ini tetap kondusif," bebernya.

Pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Sukoharjo terpilih, Etik Suryani-Agus Santosa (EA) juga telah ditetapkan oleh KPU Sukoharjo. Usai ditetapkan, Etik mengatakan, program dekat yang akan dilaksanakan setelah ditetapkan menjadi Bupati Sukoharjo adalah penanganan Covid-19. "Yang akan kami lakukan karena saat ini masih pandemi Covid-19, kita akan prioritaskan untuk menyelesaikan masalah Covid-19 dulu," katanya.

Dengan begitu dia berharap, virus corona yang menyerang Indonesia khususnya di Sukoharjo agar segera selesai. Sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal. Sementara itu terkait program penanganan Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo, Agus Santosa menambahkan akan mengikuti aturan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. "Program pandemi Covid-19 jadi prioritas utama. Kami fokus ke program vaksinasi yang rencananya pada waktu dekat ini," tandasnya. Muh Slamet

 

 

 

315