
Solo, gatra.net – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) Solo-Yogyakarta mulai bulan ini untuk kalangan tertentu. Warga umum bisa menjajalnya mulai bulan depan.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Utama PT KCI Wiwik WIdayanti dalam webinar 'Hadirnya KRL Solo-Yogya' yang diselenggarakan oleh PT KAI, Selasa (19/1). Rencananya operasional dimulai sebagai bentuk uji coba. Uji coba tahap pertama digelar secara tertutup pada 20-31 Januari 2021.
”Uji coba ini akan diperuntukkan bagi mitra kerja dan instansi pemerintah saja. Kami lakukan secara terbatas,” ucap Wiwik.
Sementara itu, uji coba untuk masyarakat umum digelar selama satu pekan pada 1-7 Februari 2021 mendatang. Dalam uji coba ini, masyarakat bisa menggunakan kereta pengganti KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang telah beroperasi selama 27 tahun. ”Masyarakat umum kami kenai tarif Rp1 saja,” ucapnya.
Masyarakat diharap bisa memanfaatkan KRL secara baik. Untuk itu masa uji coba akan digunakan untuk sosialisasi. Rencananya KRL akan melayani 20 kali perjalanan dalam satu hari. ”Waktu tempuhnya sekitar 58 menit saja,” ucapnya.
Direktur Utama PT KAI Didik Hartantyo mengatakan untuk mendukung KRL ini beberapa stasiun lama diaktifkan kembali, yakni Stasiun Prambanan, Srowot, Ceper, Delanggu, dan Gawok.
Dengan begitu, 11 stasiun akan digunakan untuk pemberhentian KRL, yakni Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Prambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solo Balapan.
Selain itu, KAI juga akan mengaktifkan satu stasiun lagi, yakni Stasiun Kalasan. Namun untuk mengaktifkan stasiun ini perlu kajian lebih mendalam. ”Akan kami kaji terlebih dahulu. Jadi sekarang dioperasionalkan yang ada dulu,” ucapnya.
Direktur jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menambahkan Solo-Yogyakarta terpilih sebagai rute kedua KRL setelah Jabodetabek karena jumlah penduduknya besar.
”Apalagi rute ini memiliki jalur ganda yang sangat mendukung secara teknis,” kata Zulfikri.