
Ungaran, gatra.net- Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah belum bisa melakukan evaluasi jumlah Tenaga medis yang di vaksin karena masih ada sistem yang error. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo dalam jumpa pers yang digelar di Semarang, kamis (14/1) sore.
Menurut Yulianto, saat ini belum bisa evaluasi pelaksanaan vaksin namun secara keseluruhan dari tiga kota yang ditunjuk untuk vaksin pertama, yaitu kota Semarang, kabupaten Semarang dan kota Solo sudah berjalan dengan lancar tanpa kendala, hanya nakes kabupaten Semarang yang belum di vaksin.
Yulianto menjabarkan, Kota Semarang jumlah tenaga kesehatan yang mendaftar ada 601 nakes, yang divaksin 470, yang ditunda ada 131. "Dari jumlah itu, yang ditunda ada 61 karena alasan kesehatan . Dan tidak hadir 70 nakes belum ada konfirmasi kemungkinan baru berhalangan yg jelas akan diayani dikemudian hari," kata Yulianto kepada wartawan .
Dia mengatakan, Nakes yang tidak datang akan diklarifikasi dulu tapi kalau alasan tidak bisa dipertanggungjawabkan bisa berupa persuasif edukatif. Dia menjelaskan, kota Solo vaksin 330 orang lalu yang ditunda 18, memnuhi syrat 18 jumlanya 366.
Adakah efek samping dari vaksinasi di Jateng? Yulianto mengaku mendapat laporan ada 2 orang yang mengalami. "Sudah ada laporan 2 orang, tetapi gejalanya ringan ada lengan nyeri disuntik. Agak nggliyer (pusing). Bisa jadi vertigo. Jadi gejala ringan dan sudah sembuh" kata Yulianto.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng mengaku bersyukur karena pelaksanaan vaksin di hari pertama berjalan lancar, walaupun ada kendala hanya pada sistem aplikasi cukup mengganggu, namun sudah terselesaikan.