
Sejumlah petahana berhasil mempertahankan jabatannya dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Jawa Tengah. Periode kedua menjadi salah satu cara membangun jalur menuju kursi kekuasaan yang lebih tinggi. Kursi gubernur Jawa Tengah bisa menjadi incaran berikutnya.
Di Kota Semarang, pasangan Hendrar Prihadi – Hevearita G Rahayu berhasil menang telak atas kotak kosong. Pasangan yang masih melanjutkan duetnya dalam Pilkada 2020 ini, mampu mendulang 91,5 % suara.
Kemenangan juga diraih pasangan Agus Bastian – Yuli Hastuti di Purworejo. Agus – Yuli berhasil unggul atas dua lawannya, sehingga pasangan ini akan memimpin Purworejo selama dua periode.
Petahana lain yang masih menjabat, meski tak lagi bersama pasangannya saat ini, antara lain Joko Sutopo di Wonogiri, Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Bupati Sragen), Sri Sumarni (Bupati Grobogan), Abdul Hafidz (Bupati Rembang), Dyah Hayuning Pratiwi (Bupati Purbalingga). Adapula Sri Mulyani, Bupati Klaten.
Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Teguh Yowono menyatakan tidak kaget dengan hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang. Menurutnya kemenangan Hendi-Ita sudah diprediksi sebelumnya. "Berkaitan dengan Kota Semarang, kita bisa prediksi karena memang kekuatan parpol dan figur seorang Hendi. Jadi hasil ini tidak mengagetkan," katanya.
Teguh Yuwono juga menyoroti meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pilkada kali ini. Dimana meski pilkada digelar pada masa Pandemi, ternyata tidak menyurutkan minat masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Hal itu dibuktikan dengan naiknya jumlah partisipasi publik yang naik menjadi 72 % dibandingkan pada pilkada sebelumnya yang berada di bawah 70%. "Justru partisipasi publik meningkat cukup baik. Barusan saya cek partisipasi publik sekarang 72%, ini lebih tinggi dibandingkan pilkada sebelumnya," lanjutnya.
Dia mengaku, meski masih ada masyarakat yang memilih kotak kosong hal itu menurutnya sangatlah wajar, karena tidak mungkin seluruh warga Kota Semarang menyukai Hendi-Ita. Dengan hasil kemenangan telak yang diterima pasangan Hendi-Ita, menurut pria yang hobi merpati pos ini, menjadi tiket bagi Hendi untuk duduk di kursi Gubernur pada Pilkada 2024 mendatang.
Dengan hasil kemenangan diatas 90 % kata dia, patut dipertimbangkan oleh Megawati untuk memberikan rekomendasi kepada Hendi maju di Pilgub Jateng 2020. Teguh bahkan menyamakan dengan Presiden Jokowi saat menang 92% pada Pilkada Solo, dan langsung mendapatkan rekomendasi dari PDIP selaku partai pengusung saat mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Ini kan tiket Hendi untuk Gubernur ya. Patut dipertimbangkan Megawati. Karena sebagai calon yang memiliki komitmen bagus, kinerja bagus, memang Hendi ini. dia punya peluang besar 2024, secara kualitas Hendi masuk dalam jajaran elit calon Gubernur Jateng," tururnya.
Sementara itu, Hendrar Prihadi menyatakan, dirinya tidak akan santai-santai usai Pilkada 2020 digelar. Justru dirinya akan langsung tancap gas untuk memenuhi harapan masyarakat untuk membawa Kota Semarang menjadi semakin maju.
Sebagai calon Wali Kota petahana Hendi, tak perlu lagi melakukan pemetaan situasi dan kondisi Kota Semarang, sehingga dirinya bisa langsung menerapkan seluruh program yang tertuang dalam visi dan misinya.
"Alhamdulillah, masyarakat Kota Semarang kembali memberikan kepercayaan dan amanah kepada saya dan Mbak Ita, untuk melanjutkan pembangunan yang sudah kita upayakan bersama seluruh elemen masyarakat. Insya Allah amanah ini akan kami bayar dengan kerja bersama menjadikan kota ini semakin hebat," tutur Hendi.
Menurut Hendi, dengan Wakil Wali Kota yang sudah lima tahun sebelumnya bersama, dirinya sudah merasa cocok dan mampu menyelaraskan setiap program kerjanya. Terlebih, dengan dukungan penuh dari DPRD Kota Semarang. "Dewan juga sudah mendukung dari awal. Masyarakatnya juga saya sudah kenal dari beberapa tahun lalu. Jadi bisa langsung gas pol,” tandasnya. Muh Slamet