Indragiri Hulu, gatra.net - Bupati Indragiri Hulu (Inhu), Riau, meminta masyarakat dan simpatisan para Calon kepala daerah (Cakada) dapat menahan diri jelang penetapan pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Saya himbau agar masing-masing simpatisan dapat menahan diri. Kita percayakan semuanya pada KPU, biarkan mereka bekerja dengan profesional,” ujar Bupati Inhu, Yopi Arianto kepada gatra.net, Jumat (11/12).

Dia juga meminta masing-masing cakada tidak memberikan klaim sepihak atas kemenangannya menyusul di Inhu sendiri tidak memiliki lembaga quick qount yang resmi.

"Karena tidak ada lembaga resmi, maka kita biarkan saja KPU menjalankan tugasnya, sabar, dan rapatkan barisan," ujarnya.

Bupati menyebut, yang berhak menetapkan pemenang Pilkada hanya otoritas penyelenggara yakni KPU Inhu.

"Mari bersabar, kita tunggu hasil penetapan resmi dari penyelenggara pemilu, KPU Inhu," kata Bupati dua priode itu.

Anjuran ini ia katakan sekaligus untuk menciptakan tahapan Pilkada yang aman, damai, dan sejuk.

"Semua pihak harus legowo jelang penetapan nanti, apapun hasilnya, semua untuk membangun Inhu yang lebih baik lagi," ungkapnya.

Adapun pihak-pihak yang merasa berkeberatan dengan penetapan KPU, dapat menempuh jalur hukum yang telah ditentukan melalui Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta.

Sebelumnya salah satu paslon dari nomor urut lima Rizal Zamzami-Yoghi Susilo (RIDHO) dalam jumpa persnya Rabu 9 Desember kemarin, mengklaim unggul sebanyak 1.489 suara dibandingkan empat cabup lainnya. 

"Berdasarkan data C1 yang masuk kita meyakini telah unggul sebanyak 1.489 suara dari 4 paslon lainnya," kata ketua tim pemenangan koalisi Inhu Bangkit dan Sejahtera, Dodi Irawan saat jumpa pers 9 Desember lalu.

Pasangan Ridho maju dari jalur partai dan merupakan kader terbaik dari PKB dan PKS. 

Diperjalanannya pasangan itu pun menggaet Ustadz Abdul Somad (UAS) sebagai juru kampanye mereka untuk menarik simpatisan.