
Jakarta, gatra.net - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan platform Kedaireka sebagai platform kolaborasi dan pertemuan nyata antara Perguruan Tinggi dengan dunia industri.
Hal ini dimaksudkan agar perkembangan dunia usaha/industri dan pendidikan dapat berjalan beriringan, dalam mencari solusi kemajuan untuk negara.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam menyampaikan bahwa Kedaireka akan sangat bermanfaat bagi Perguruan Tinggi, yang notabenenya menjadi tempat paling sesuai untuk pilot project sebuah reka cipta atau teknologi yang telah dibuat, sebelum nanti didistribusikan secara luas.
Kedaireka pun, diyakini akan membuat reka cipta tersebut mempunyai keterikatan antara riset di Perguruan Tinggi dengan apa yang dibutuhkan Industri dan kebutuhan masyarakat.
"Sehingga, dampak kebermanfaatan bagi masyarakat dapat terwujud dengan semangat gotong royong, dari inovator, industri, pemerintah, komunitas dan media. Nantinya tidak hanya kampus, namun komunitas dan masyarakat akan mampu terimplikasi baik secara langsung atau tidak langsung dari hasil reka cipta tersebut," kata Nizam dalam Press Conference Kedaireka di Jakarta, Senin (7/12).
Kedaireka juga diharapkan bisa membangun ekosistem kampus merdeka, dengan harapan kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri bisa tercapai sebelum nantinya kolaborasi tersebut bisa mengajukan hibah melalui matching fund.
Disampaikan Nizam, pendanaan matching fund pun siap digelontorkan guna memperkuat program hilirisasi hasil karya reka cipta kolaborasi perguruan tinggi dengan industri atau investor. Pihaknya pun saat ini telah menyiapkan sebanyak Rp250 miliar, untuk program tersebut.
"Karena saat ini ada potensi dan peluang yang sangat besar didasari kebutuhan industri atas hasil reka cipta perguruan tinggi. Hal ini yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin, dan bisa terakselerasi dengan platform kedaireka ini," katanya.