Home Kesehatan Sekitar 75% Kematian Ibu Hamil Akibat Komplikasi

Sekitar 75% Kematian Ibu Hamil Akibat Komplikasi

Solok, gatra.net- Guna mencegah peningkatan angka kematian ibu saat melahirkan, Dinas Kesehatan Kota Solok mengadakan pertemuan Audit Maternal Perinatal (AMP) tahun 2020, di aula Dinas Kesehatan Kota Solok, Kamis, 4 Desember 2020.

Kepala Dinas Kesehetan melalui Kabid Pengendalian penyakit dan Kesehatan masyarakat dr. Pepy Ledy Soffiany menyampaikan Otopsi Verbal adalah informasi tentang kematian yahg digunakan untuk prioritas kesehatan masyarakat, pola penyakit, tren penyakit dan untuk evaluasi dampak preventif maupun promotif.

“Audit Maternal Perinatal (AMP) menurut Departemen Kesehatan merupakan suatu kegiatan untuk kembali dari sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan tujuan mencegah kesakitan dan kematian yang akan datang, ungkap Pepy.

Menurut Pepy, kematian ibu akibat persalinan tidak hanya disebabkan oleh faktor kesehatan ibu sendiri, tetapi juga kekurangan gizi, anemia dan hipertensi, serta turut membantu faktor eksternal seperti pengendalian infrastruktur kesehatan yang memadai. Selain itu kesadaran keluarga untuk meminta bantuan tenaga kesehatan dalam proses persalinan. Kematian ibu bayi terjadi akibat komplikasi saat, dan pasca kehamilan.

“Adapun jenis-jenis komplikasi yang menyebabkan mayoritas kasus kematian ibu (sekitar 75% dari total kasus kematian ibu) adalah pendarahan, infeksi, tekanan darah tinggi saat kehamilan, komplikasi persalinan, dan aborsi yang tidak aman,” jelas Pepy.

Sementara itu dr.I.G.M Afridoni Aradita,Sp.A. menjelaskan, bahwa otopsi verbal kematian Perinatal-Neonatal (OVP) di masyarakat yaitu identitas responden, lokasi dan waktu terjadinya kematian, riwayat kehamilan dan persalinan sekarang, riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu (terakhir), masalah non medis, resume dan penyelesaian formulir. Formulir pengkaji, disesuaikan dengan masing-masing level pelayanan kesehatan yang ada.

Dikatakan bahwa kajian Tim Reviewer berdasar Evidence based dan etik,  sangat perlu untuk mengetahui tentang  kompetensi profesi. Namun diperlukan reviewer internal dan eksternal dan juga perlu panduan untuk membuat kesimpulan yang essensial. Saat  pengkajian juga ada analisis kematian berdasar alasan timbulnya kematian, area masalah teridentifikasi, penyebab kematian, grading.

Pepy menambahkan bahwa penyebab kematian perinatal dan neonatal yaitu diakibatkan oleh empat faktor pertama, kelainan bawaan (parah atau berat ) hanya kelainan bawaan yang parah yang dimasukkan, kelainan biokimia yang serius seperti penyakit taichi dan gangguan genetik tunggal yang diketahui memiliki resiko tinggi kematian. 

“Kedua, kematian karena asfiksia intra partum, anoksia atau trauma yaitu yang mengalami gangguan berat selama proses persalinan dan kelahiran,” katanya.

Disebutkan pula jika terdapat infeksi yang menyebabkan kematian missal infeksi maternal oleh streptokokus, rubella sifilis dan lainnya. Kecelakaan atau trauma non intra partum yakni kecelakaan atau trauma yang bukan karena proses persalinan, yang jika hanya kecurigaan harus dimasukkan sebagai kematian bayi mendadak, yang tidak diketahui penyebabnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Kabid Pengendalian penyakit dan Kesehatan masyarakat dr. Keluarga Pepy Ledy Soffiany dan Kasi Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Ns. Aprinur Azwira, S.Kep beserta staf, Pengelola Program Ibu dan Anak, Pengelola Pustu, BPS, RS serta Klinik. 

420

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR