Home Ekonomi Dirut Pos: Rp2,4 Triliun BST Telah Disalurkan kepada KPM

Dirut Pos: Rp2,4 Triliun BST Telah Disalurkan kepada KPM

Jakarta, gatra.net - PT Pos Indonsia telah menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) di 483 kota, 514 kabupaten, 7.094 kecamatan, dan 83.447 desa. Total dana yang sudah disalurkan sejumlah Rp2,4 triliun.

"Alhamdulillah dengan jumlah yang masif tersebut kita telah sampai pada tahap ke-8, tercapai 96% dan yang kita salurkan Rp2,4 triliun," kata Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia (Persero), Faizal Rochmad Djoemadi, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12).

Menurutnya, hingga tahap ke-8 pnyaluran, Pos Indonesia telah menjangkau 96% dari total 9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang terkenal sulit untuk disentuh akibat keterbatasan sarana transportasi dan cuaca untuk menuju ke sana.

Menurut Faizal, berdasarkan realisasi tersebut, pihaknya menargetkan realisasi penyaluran BST kepada 9 juta KPM akan selesai pada pekan pertama bulan Desember 2020. BST berupa uang yang diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan atau rentan yang terkena dampak wabah Covid-19.

Bansos tunai tersebut akan disalurkan kepada sembilan 9 KPM selama sembilan bulan, dengan nilai bantuan sebesar Rp600 ribu per KPM per bulan untuk April hingga Juni. Kemudian bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan untuk bulan Juli hingga Desember 2020.

"PT Pos Indonesia optimistis penyaluran BST tahap lanjutan ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah," ujarnya.

Menurut Faizal, untuk mencapai target, pihaknya terus mengoptimalkan sumber daya yang ada, memperbanyak titik layanan, memperpanjang jam layanan, serta memperluas kerja sama dengan komunitas di daerah.

Faizal mengungkapkan, bantuan yang disalurkan Pos Indonesia dari Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos), merupakan upaya meminimalisir dampak pandemi Covid-19, salah satunya adalah Bantuan Sosial Tunai untuk 9 juta masyarakat tidak mampu di 33 provinsi di Indonesia.

BST tersebut telah dilakukan dalam 2 gelombang, mulai bulan April hingga Desember 2020. Gelombang pertama pada bulan April-Juni 2020 penerima manfaat mendapatkan Rp600.000 per KK per bulan (Survival Mode). Selanjutnya, pada gelombang kedua yang berlangsung dari bulan Juli-Desember telah disesuaikan menjadi Rp300.000 per KK per bulan (Recovery Mode).

Menurut Faizal, Pos Indonesia selaku mitra Kemensos yang menangani jalur distribusi, memanfaatkan lebih dari 4.500 cabang kantor pos di seluruh Indonesia, sebagai titik ppengambilan BST tersebut.

Pos Indonesia juga telah menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah, RT, RW, dan juga komunitas bekerja sama menyalurkan BST. Bahkan bagi penerima manfaat yang tidak bisa mendatangi titik pengambilan, petugas pos akan mendatangi langsung dan mengantar BST, seperti bagi mereka yang telah lanjut usia, sakit atau tinggal di desa-desa terpencil.

106