
Sukoharjo, gatra.net- Klaster studi banding ke Kabupaten Jepara menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo. Setidaknya ada 20 dari klaster tersebut yang terinfeksi virus Corona.
Saat dikonfirmasi munculnya klaster tersebut, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengaku belum menerima laporan itu. "Belum ada laporan ke saya," ucapnya Selasa (24/11/2020).
Kendati demikian, ditegaskan Bupati, apabila benar ada penambahan Klaster studi banding ke Jepara, maka perhari ini Selasa (24/11/2020) kegiatan studi banding yang dilakukan oleh semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Sukoharjo dihentikan. "Iya, dihentikan total studi banding, nanti saya umumkan, nanti saya sampaikan ke Pak Sekda," tegasnya.
Sebagai informasi, ada 20 orang klaster studi banding yang terkonfirmasi positif Covid-19. 20 orang ini diantaranya pengusaha UKM, tetangga, pekerjanya dan dari Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM) Kabupaten Sukoharjo.
Mengingat kasus Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo terus mengalami kenaikan, Bupati menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan pola hidup sehat dan mematuhi aturan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak.
Sebagai informasi, setidaknya muncul 16 klaster penularan baru periode 16-22 November dengan jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 108 orang. Diantaranya, riwayat studi banding ke Jepara 20 orang, Kluster SMA 1 Polokarto 11 orang, Keluarga PPA Gereja 9 orang, Nakes RS swasta di Sukoharjo 8 orang. Selain itu, ada 2 klaster yang masih terjadi penularan yakni klaster rumah sakit di Kabupaten Sukoharjo bertambah 7 orang sehingga total kasus menjadi 26 orang, Klaster Keluarga dan Perangkat Desa Langenharjo bertambah 4 orang sehingga total menjadi 5 orang.