Blora, gatra.net - Sejumlah aktivis melaporkan Bupati Blora, Djoko Nugroho ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atas dugaan pelanggaran Pilkada. Bupati dinilai telah menyebarkan kalender bergambar istrinya yang maju dalam Pilkada saat membagikan bantuan paket sembako kepada korban puting beliung, di Desa Kutukan Kecamatan Randublatung pada Selasa lalu 10 November lalu.

Ketua Bawaslu Blora, Lulus Mariyonan membenarkan adanya laporan itu. Pelaporan dilakukan pada Kamis (12/11) kemarin oleh aktivis yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Demokrasi.

"Dilaporkan di Bawaslu dugaan penyalahgunaan anggaran pemerintah atau APBD untuk kampanye salah satu paslon," kata Lulus Mariyonan, Jumat (13/11).

Dalam laporannya, menurut Lulus, pelapor juga melampirkan sejumlah bukti di antaranya berupa foto maupun video.

"Sesuai dengan mekanisme, Bawaslu harus menerima laporan itu. Kemudian ada waktu dua hari untuk kajian awal. Dalam kesempatan ini ada kesempatan pelapor untuk melengkapi," ujarnya.

Menurut Lulus, setelah laporan dinyatakan lengkap dan memenuhi unsur syarat formil dan materiil, pihaknya akan meregistrasi laporan tersebut.

"Dalam waktu dua hari ini ada kajian awal divisi penanganan pelanggaran oleh Bawaslu. Terus pleno memenuhi apa tidak formal materiilnya, kami cari pasal cantolan yang disangkakan. Sementara kalau memenuhi, oke diregistrasi, " jelasnya.

Saat dikonfirmasi, Koordinator Forum Masyarakat Peduli Demokrasi, Seno Margo Utomo menyebutkan, pelanggaran yang dilakukan Bupati dinilai masif, dan terstruktur. Bupati dinilai telah melakukan penyalahgunaan wewenang anggaran serta melakukan money politik.

"Bupati menyalahgunakan wewenang dengan mendukung istrinya yang maju di Pilkada. Melakukan politisasi anggaran untuk mengkampanyekan nomor urut 3," kata Seno.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak Bupati atau tim sukses istrinya, Umi Kulsum yang maju sebagai calon Bupati bersama wakilnya Agus Sugiyanto.
Pilkada tahun ini, istri Bupati Blora, Umi Kulsum maju sebagai calon Bupati bersama wakilnya Agus Sugiyanto. Keduanya diusung koalisi partai Nasdem, PPP, dan Gerindra.