
Slawi, gatra.net - Nilai investasi yang masuk ke Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada tahun ini mencapai Rp7,69 triliun. Jumlah ini melampaui target yang ditetapkan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tegal Fakihurrokhim mengatakan, , realisasi nilai inevstasi sampai dengan triwulan III 2020 sebesar Rp7,69 triliun dari target sebesar Rp850 miliar.
"Nilai investasi terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp7,56 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp133,25 miliar," kata Fakih, Rabu (11/11).
Fakih menjelaskan, sektor penyumbang investasi PMDN di Kabupaten Tegal terdiri dari listrik, gas dan air, industri tekstil, transportasi, gudang dan telekomunikasi, pertambangan, industri mineral non logam, industri lainnya serta jasa lainnya.
"Termasuk di dalamnya usaha mikro, kecil dan menengah serta usaha lain-lain yang masuk melalui layanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau online single submission (OSS) pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badan Koordinasi Penanaman Modal," jelasnya.
Menurut Fakih, pencapaian tersebut tak lepas dari komitmen Bupati Tegal Umi Azizah dalam mengawal proses perbaikan layanan perizinan usaha dan investasi baik dari sisi regulasi, implementasi hingga etika pelaksanannya.
"Layanan di DPMPTS Kabupaten Tegal saat ini sudah sangat baik, prosesnya mudah, cepat, terbuka dan pasti. Proses perizinan dan investasi sudah memanfaatkan teknologi informasi dan dukungan sumber daya manusia berkompeten," ujarnya.
Selain mendapat kepastian dalam prosesnya, lanjut Fakih, pemohon perizinan juga mendapat kepastian terkait biaya yang dibebankan. Semua biaya ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dibayarkan melalui transfer rekening bank.
Dia memastikan tidak ada penerimaan uang tunai dan biaya lain-lain karena hal masuk kategori pungutan liar atau pungli. “Berdasarkan hasil penilaian kepuasan pelanggan oleh konsultan survei kepuasan masyarakat, mutu pelayanan di unit pelayanan publik kami tahun 2020 ini ada di angka 82,07 atau termasuk dalam kategori baik,” ungkapnya.
Fakih menyebut, capaian investasi tersebut menempatkan Kabupaten Tegal sebagai wilayah dengan realisasi nilai investasi tertinggi di Jawa Tengah sampai dengan triwulan III 2020 berdasarkan laporan dari DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah.
Realisasi investasi tertinggi kedua diraih Kabupaten Batang sebesar Rp5,19 triliun, disusul Kabupaten Jepara Rp5,18 triliun, Kota Semarang Rp4,68 triliun dan Kabupaten Grobogan Rp3,44 triliun.
Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, total nilai investasi sebesar Rp7,69 triliun tersebut mampu menyediakan lapangan kerja bagi 4.571 orang tenaga kerja lokal dan lima orang tenaga kerja asing.
“Tentunya ini adalah proses yang panjang, dari mulai pembenahan sisi internal kelembagaan, proses bisnis hingga pemasaran peluang investasi Kabupaten Tegal ke luar. Selain itu faktor pengaruh upah minimum kabupaten yang bersaing, ketersediaan SDM dan kondusifitas wilayah," ujarnya.