
Kader pemuda remaja masjid memiliki peranan strategis untuk menyukseskan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak secara nasional 9 Desember 2020 mendatang. Perlu optimasilisi, sesuai rambu-rambu yang ditentukan. Bukan malah saling memecah karena aksi dukung-mendukung.
Peran kongkrit yang bisa dilakukan aktivis pemuda remaja masjid adalah melakukan sosialisasi pentingnya menggunakan hak pilih di lingkungannya masing-masing. Selain itu melakukan pengawasan jika ada yang yang ganjil dikoordinasikan dengan pengawas pemilu setempat. Tak ketinggalan adalah turut menjaga marwah tempat ibadah, agar jangan sampai dijadikan tempat kampanye para calon.
"Saya menghimbau kepada seluruh pengurus Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) di Jawa Tengah, kader pemuda remaja masjid dan aktivis masjid pada umumnya bisa berperan aktif dan mensukseskan pilkada serentak di Jawa Tengah termasuk Kabupaten Sragen ini," ujar Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) PRIMA DMI Jateng, Ahsan Fauzi
Diketahui bersama di Jawa Tengah sendiri ada 21 Kota/Kabupaten yang akan melangsungkan pilkada. Ahsan berharap mereka bisa menggunakan hak pilihnya, asal tidak sampai menjadi golongan putih (golput). “Soal pilihan, silahkan sesuai hati nurani masing-masing yang anda yakini bisa membawa kemajuan daerah lima tahun mendatang,” tegasnya.
Pengurus Bidang Remaja Pengelola Pelaksana Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT) itu menegaskan, bahwa memilih pemimpin adalah sebuah kewajiban. Menurutnya, sebagai warga negara yang baik dan taat, sebuah keniscayaan untuk menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Sebagai umat muslim, kader masjid dan kader bangsa sudah semestinya bisa menjadi contoh di masyarakat dalam hal partisipasi pilkada. Karena ini masih masa pandemi, tolong taati protokol kesehatan (prokes), dan tolong kedepankan persatuan," pintanya.
Ketua PD DMI Kabupaten Sragen, Mustaqim berharap pemuda remaja masjid menjadi pelopor untuk menghidupkan dan memakmurkan masjid. Menurutnya, selama ini masjid hanya diisi atau diramaikan kalangan tua (orang tua), oleh karena itu, hadirnya PRIMA DMI Sragen bisa memakmurkan masjid-masjid di wilayah Sragen.
"Tidak semua masjid di Sragen ini memiliki remaja masjid, oleh karena itu, hadirnya PRIMA DMI di Sragen ini kedepanya bisa terbentuk organisasi-organisasi remaja masjid sehingga masjid bisa lebih hidup diwarnai oleh anak-anak muda dan remaja," urainya.
Ketua PD PRIMA DMI Kabupaten Sragen, Widodo menuturkan siap menjalankan amanah organisasi dua tahun kedepan dengan program-program yang bermanfaat untuk masyarakat Sragen.
Plt Bupati Sragen Dedi Endriyatno berharap pemuda remaja masjid bisa menjadi agen of change (agen perubahan). "Kalian harus mengukir sejarah, mumpung masih muda goreskan dan isi dengan karya-karya nyata yang bermanfaat untuk sesama. Republik ini dibangun juga dimotori oleh anak-anak muda (para pemuda)," tandasnya. Muh Slamet