
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai melakukan rapid test massal kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas ketertiban Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada. Langkah awal, untuk memastikan para ujung tombak Pilkada ini layak dan siap untuk bertugas.
Sebanyak 5.337 petugas KPPS dan petugas ketertiban TPS Pilkada Kota Pekalongan, Jawa Tengah menjalani rapid test massal. Petugas yang hasil tesnya reaktif Covid-19 tidak akan diganti. Rapid test digelar secara bertahap di RSUD Bendan. Sebanyak 12 orang tenaga kesehatan dari rumah sakit dan Dinas Kesehatan dikerahkan dalam tes cepat tersebut.
KPU menyatakan, rapid test tersebut sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi adanya KPPS dan petugas ketertiban TPS yang terindikasi terpapar Covid-19 sehingga bisa segera ditindaklanjuti dengan uji swab.
Ketua KPU Kota Pekalongan, Rahmi Rosyada Thoha mengatakan, pelaksanaannya dibagi per kecamatan. “Total ada 5.337 petugas KPPS dan petugas ketertiban TPS yang di-rapid test sebelum mereka bertugas di 593 TPS," kata Rahmi.
Rahmi mengatakan, jika ada petugas KPPS maupun petugas ketertiban TPS yang hasil rapid test-nya reaktif, maka pihaknya tidak serta merta akan melakukan penggantian. Namun yang bersangkutan akan diminta menjalani tes swab dan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Kalau ada yang reaktif tidak kami ganti karena masih ada waktu sebelum yang bersangkutan kembali mengikuti bimtek dan rakor persiapan Pilkada. Kami berharap, para petugas KPPS dan petugas ketertiban TPS selalu menerapkan protokol kesehatan dan tetap menjaga kesehatan dan imun,” ujarnya.
Direktur RSUD Bendan, Junaedi Wibawa mengatakan, hasil rapid test bisa diketahui sehari setelah pelaksanaan rapid test. "Jika ada yang reaktif, kami akan melaporkan ke Dinas Kesehatan setempat untuk penanganan lebih lanjut melalui tes swab,” jelasnya.
Langkah serupa juga dilakukan KPU Blora. Sebanyak 20.752 menjalani rapid test secara bertahap di seluruh Puskesmas dan Balai Desa setempat. Ketua KPU Blora, M Khamdun mengatakan, Pelaksanaan rapid test digelar bertahap, sampai 25 November mendatang. "Prinsipnya 20 ribu orang di seluruh Desa/Kelurahan di semua TPS. Pelaksanannya di 2 Rumah Sakit dan 26 Puskesmas,” jelasnya.
Khamdun menjelaskan, untuk kegiatan rapid test ini tidak akan berpengaruh terhadap status anggota KPPS dan PPS. Mereka yang nantinya dinyatakan reaktif akan langsung dilakukan swab test dan isolasi mandiri di rumah.
"Karena tidak ada penggantian. Kalau reaktif langsung swab gitu saja. Jadi kenapa kita buat test lebih awal, kalau mereka yang dinyatakan positif sudah selesai masa isolasinya," paparnya.
Khamdun mengatakan digelarnya rapid test ini sebagai bagian dari komitmen KPU untuk menciptakan Pilkada yang aman dan sehat dari Covid -19. "Ini bagian dari komitmen KPU agar pelaksanaan Pilkada berjalan lancar, aman serta sehat dari persebaran Covid-19," jelasnya. Muh Slamet