Karanganyar, gatra.net - Seiring peningkatan status Gunung Merapi ke siaga III, sukarelawan dari berbagai daerah mulai merapatkan barisan. Termasuk BPBD Kabupaten Karanganyar yang siap menerjunkan 30 personel serta logistik di pengungsian.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, mengatakan para personel yang akan diterjunkan memiliki spesifikasi mengevakuasi hingga pelayanan di pengungsian.

"Kita berada di wilayah Soloraya siap membantu menyuplai kebutuhan, baik itu diminta maupun tidak. Wilayah terdekat akan dibantu lebih dulu atau manapun yang sekiranya kekurangan. Misalnya di Klaten, Boyolali, dan Magelang di Jawa Tengah," kata Sundoro kepada wartawan di Karanganyar, Jumat (6/11).

Sekadar informasi, BPBD Karanganyar memiliki relawan terlatih mengatasi longsor dan banjir. Banyak kejadian bencana di Karanganyar menggembleng para relawan itu dalam bertugas kemanusiaan. Selain dari relawan BPBD, satuan tugas di bawah kendali Pemkab Karanganyar ini siap mengkoordinasi para relawan dari ormas.

Belum lama ini, seluruh relawan BPBD dan unsur lainnya seperti SAR dan AGL menghadiri apel kesiapsiagaan bencana di Mapolres Karanganyar. Mereka memiliki riwayat membantu penanganan korban dan pengungsi erupsi Gunung Merapi pada 2010 silam.

Sundoro meyakini penanganan dampak erupsi merapi mendatang jauh lebih berat akibat pandemi Covid-19.

"Semoga semua sudah matang dipersiapkan. Dari BPBD juga sudah disiapkan protokol kesehatan saat di pengungsian. Meski itu tidaklah mudah. Mari berharap semua dilindungi Tuhan dan tidak timbul bencana," katanya.

Ketersediaan personel kebencanaan di Karanganyar mencukupi. Hanya saja koordinasi perlu dikuatkan. Terlebih, ancaman bencana di Karanganyar pada musim penghujan perlu diwaspadai, seperti angin puting beliung, longsor, dan banjir. Wilayah rawan merata di 17 kecamatan.